Ruhut Dipolisikan, Politikus PDIP: Saling Lapor di Era Digital Menghabiskan Energi
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan rasisme. Laporan itu diduga terkait meme yang diunggah Ruhut soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menanggapi hal tersebut, politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, bagi yang memang merasa dirugikan tidak masalah untuk menyampaikan laporan ke polisi. Di negara hukum, laporan tersebut dinilai sebagai hal yang wajar.
"Ini negara hukum, jadi pihak yang merasa dirugikan dapat menyampaikan laporan. Apa substansi yang dilaporkan, nanti kita lihat perkembangannya," kata Hendrawan melalui pesan singkat, Kamis (12/5).
Namun, Hendrawan menyoroti fenomena saling lapor di era digital saat ini. Menurutnya, upaya lapor polisi karena suatu unggahan hanya menghabiskan energi dan terjadi wabah pendangkalan akal sehat.
"Hanya kesibukan saling melapor di era digital ini semakin marak. Menghabiskan enerji kita. Terjadi wabah pendangkalan terhadap akal sehat kita. Tanpa banyak berpikir, berita dusta disambar sebagai kisah nyata," ujarnya.
Hendrawan pun membela Ruhut Sitompul. Ia menilai sosok Ruhut sebagai orang yang tak perlu diragukan semangat Pancasila dan NKRInya.
"Soal Ruhut, yang pasti saya tahu, kalau soal Pancasila dan kepentingan NKRI, tak perlu diragukan," tandasnya.
Sebelumnya, Mantan anggota DPR Ruhut Sitompul dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Dia dilaporkan atas tuduhan rasiisme. Pelapornya Panglima Komandan Patriot Revolusi (Kopatrev) Petrodes Mega MS Keliduan atau Mega.
Pelaporan ini diduga buntut dari unggahan meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memakai baju adat suku Dani, Papua di akun Twitter @ruhutsitompul.
"Iya ada-ada laporannya di kami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan saat dihubungi, Kamis (12/5).
Ruhut Bantah Sindir Anies
Ruhut membantah menghina Anies Baswedan lewat unggahan di akun twitter pribadinya @ruhutsitompul. "Dari mana menghinanya, saya itu dikirim (meme) banyak dikirim saya mengenai pak Anies," kata Ruhut saat dihubungi merdeka.com, Kamis (12/5).
Dia berdalih, keterangan caption "ha ha ha jata orang Betawi Usahe ngeri x sip deh." itu berkaitan dengan usaha Anies untuk mendulang dukungan buat Pilpres 2024.
"Tapi ini ada relevansinya karena itu isinya kan saya bilang. Nah kata orang Betawi usahe," tuturnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaSaat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden Anies Baswedan menyoroti masalah Undang-Undang Cipta Kerja yang sejauh ini dikritik publik
Baca SelengkapnyaAnies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaRuhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan, seorang figur yang akrab di dunia politik Indonesia, telah mencuri perhatian masyarakat dengan karir gemilang.
Baca Selengkapnya