RS Faisal Makassar Sepi Pasien, Ratusan Tenaga Kesehatan Dirumahkan
Merdeka.com - Kondisi keuangan Rumah Sakit Islam (RSI) Faisal, salah satu rumah sakit swasta di Makassar menyebabkan 157 perawat dan tenaga kesehatan lainnya terpaksa dirumahkan.
Humas RSI Faisal, Andi Aan Mustaman menjelaskan, kesimpulan merumahkan itu hasil keputusan pengurus yayasan. Sehingga terhitung ratusan perawat dan tenaga nonmedis dirumahkan sejak Senin (8/6), hingga kondisi rumah sakit dan lainnya kembali normal.
"Ada 157 orang yang dirumahkan sejak Senin lalu (8/6), dan komitmen kita mereka akan dipanggil kembali saat kondisi mulai membaik. Diharapkan teman-teman bersabar. Kita semua berdoa agar situasi pandemi corona ini segera berlalu," kata Andi Aan kepada wartawan, Rabu (10/6).
Awalnya ada 42 rumah sakit rujukan dan rumah sakit penyangga yang menerima dan merawat pasien Covid-19, salah satunya RSI Faisal. Hampir tiga bulan RSI Faisal berjibaku dengan pasien Covid-19 baik yang status PDP maupun positif. Namun lebih banyak pasien yang dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengeluarkan edaran yang memutuskan rumah sakit rujukan dan rumah sakit penyangga sisa lima rumah sakit. Dan RSI Faisal tidak termasuk dari salah satunya.
Saat ini, imbuhnya, setiap pasien umum yang terindikasi kuat mengarah ke Covid-19, langsung dirujuk. Hanya saja, masyarakat sudah terlanjur takut mendekat ke rumah sakit. Akibatnya jumlah kunjungan pun menurun signifikan.
"Sebelum ada wabah Covid-19, ada 3000-an kunjungan pasien setiap bulannya, kini sisa puluhan orang. Stagnan di angka puluhan kunjungan pasien saja setiap bulannya. Kondisi ini mempengaruhi cash flow keuangan karena yang namanya rumah sakit swasta itu berharap dari asuransi, BPJS dan pasien umum," jelasnya.
Sementara itu, Ketua serikat pekerja RSI Faisal, Ilham Tompo menilai, keputusan Yayasan RSI Faisal merumahkan 157 orang itu adalah keputusan sepihak.
Kata Ilham Tompo, sedianya karena tahu di RSI Faisal ini ada serikat pekerjanya, maka tentu harus dilibatkan dan mendengarkan suara serikat pekerja.
"Kami sama sekali tidak pernah dilibatkan atau dipanggil untuk bicara. Keputusan pihak yayasan itu sepihak. Kami sadar dengan kondisi sekarang, keuangan menurun. Tapi jangan merumahkan. Paling tidak, kami mendapat gaji berapa pun asalkan tidak dirumahkan. Pihak yayasan harus transparan, berapa sesungguhnya pemasukan," ujarnya.
Jika hanya Rp200 juta pemasukan, tambahnya, maka itu saja yang dibagi-bagi. "Kami juga tidak akan menuntut banyak di tengah kondisi ini. Kita sama-sama berjuang dari awal, mari sama-sama melanjutkan perjuangan. Jangan malah dirumahkan," tandas Ilham Tompo.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaMendiang Rizal menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
Baca SelengkapnyaDua Rumah Sakit di Sumedang Terdampak Gempa, Ratusan Pasien Dievakuasi
Baca SelengkapnyaHasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaKondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKebakaran rumah di Jalan Sultan Abdullah, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (7/1), menyebabkan seorang bocah 6 tahun meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.
Baca Selengkapnya