Merdeka.com - Ribuan sekolah menjadi klaster Covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM) diberlakukan. Namun, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim memastikan, pembelajaran tatap muka tidak dihentikan.
Hanya saja, Kemendikbudristek akan terus memonitor kasus penyebaran dan penularan Covid-19 di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka.
"Itu terus kita monitor. Bukan berarti PTMnya akan diundur, masih harus jalan. PTM Terbatas masih dilanjutkan," ujar Nadiem kepada wartawan di DPR RI, Kamis (23/9).
Sekolah yang tetap menggelar pembelajaran tatap muka terbatas diminta Nadiem untuk menguatkan protokol kesehatan. Sekolah juga diminta terbuka kepada pemerintah kondisi di lingkungannya.
Nadiem mengatakan, sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas harus segera menutup sekolah jika ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Protokol kesehatan harus dikuatkan, tapi sekolahnya masing-masing kalau ada kasus klaster ya harus ditutup segera," ujar Nadiem.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat ada 2,8 persen atau 1.296 satuan pendidikan penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang menjadi klaster Covid-19. Hasil itu berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya terhadap 46.500 sekolah hingga 20 September 2021.
"Kasus penularan itu kira-kira 2,8 persen yang melaporkan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, dalam diskusi daring, dikutip Rabu (22/9).
Jumlah 2,8 persen itu sama dengan 1.296 sekolah yang menyatakan ada klaster Covid-19 pada pelaksanaan PTM terbatas yang telah dilakukan. Jumlah tersebut sudah mencakup seluruh jenjang yang ada, mulai dari PAUD, SD, SMA, SMK dan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Jumeri menuturkan, untuk jenjang pendidikan SD, dari 20.913 sekolah yang menjadi responden, 2,78 persen di antaranya atau 581 sekolah menyatakan terdapat klaster Covid-19 pada pelaksanaan PTM terbatas. Jumlah PTK yang terpapar Covid-19 ada sebanyak 3.174 orang dan jumlah peserta didik yang terpapar Covid-19 ada sebanyak 6.908 orang.
Selanjutnya jenjang pendidikan SMP, dari 7.085 sekolah yang menjadi responden, 241 sekolah di antaranya menyatakan terdapat klaster Covid-19 pada kegiatan PTM terbatas atau 3,40 persen dari keseluruhan responden di jenjang pendidikan SMP. Untuk jumlah PTK dan peserta didik yang terpapar Covid-19 ada sebanyak 1.502 orang PTK dan 2.220 orang peserta didik.
Kemudian, jenjang pendidikan dengan persentase terbesar ditemukan klaster Covid-19 adalah SMA. Dari 2.358 SMA yang menjadi responden, 107 sekolah menyatakan ada klaster pada kegiatan PTM terbatas atau 4,54 persen dari keseluruhan responden di jenjang pendidikan SMA. Ada 794 PTK dan 1.915 peserta didik yang menjadi bagian dari klaster tersebut.
Lalu, di tingkat SMK, dari total 2.267 responden, 70 di antaranya atau 3,09 persennya menyatakan terdapat klaster Covd-19 di sekolah setelah kegiatan PTM terbatas. Ada 609 PTK dan 1.594 peserta didik yang terpapar Covid-19 pada jenjang pendidikan SMK ini.
Di tingkat PAUD, dari 12.994 sekolah yang menjadi responden, 1,94 persen di antaranya atau 252 sekolah menyatakan ada klaster Covid-19 pada kegiatan PTM terbatas yang telah dilaksanakan. Dari angka tersebut, ada 953 PTK dan 2.007 peserta didik yang berstatus positif Covid-19.
Berikutnya, untuk di SLB, dari 391 sekolah yang menjadi responden, ada 13 sekolah yang menyatakan terdapat klaster Covid-19 setelah PTM terbatas dilaksanakan. Dari klaster tersebut terdapat 131 PTK dan 112 peserta didik yang berstatus positif Covid-19. [ray]
Baca juga:
Pemkot Jaksel Belum Ada Laporan Klaster Covid-19 di Sekolah
Jokowi Ingatkan Pelajar Jaga Prokes saat Belajar Tatap Muka, Terutama Pakai Masker
Usai Random Testing, Gibran Pastikan tak ada Klaster PTM di Solo
Disdik DKI Tegaskan Belum Ada Laporan Klaster Covid-19 di Sekolah Sejak PTM
Disdik Kaget Disebut 25 Sekolah Jakarta Jadi Klaster Penularan Covid-19
Jubir PAN Jamin Koalisi Indonesia Bersatu Tak Ganggu Pemerintahan Jokowi
Sekitar 16 Menit yang laluKejagung Restoratif Justice 6 Perkara Penganiayaan: Korban Sudah Memaafkan
Sekitar 46 Menit yang laluGagah bak Ksatria, Kasad Dudung Diberi Gelar Pangeran Pelindung oleh Raja Sonbai
Sekitar 1 Jam yang laluKejati DKI Lanjut Geledah Rumah Notaris di Jatibening Terkait Kasus Mafia Tanah
Sekitar 1 Jam yang laluAnggota Polsek Pancoran Jadikan Pelapor Mesin ATM, Begini Penjelasan Polri
Sekitar 2 Jam yang laluIni Upaya Tekan Kasus Aktif saat Pelonggaran Aturan Covid-19 Diterapkan
Sekitar 2 Jam yang laluViryan Azis, Mantan Komisioner KPU Meninggal Dunia
Sekitar 3 Jam yang laluPITI Persaudaraan Turun ke Jalan, Protes Logo Dicatut saat Muktamar
Sekitar 3 Jam yang laluIni Penyebab Muncul Isu Pemakzulan saat Peringati Reformasi Menurut Ketua DPD RI
Sekitar 3 Jam yang laluKasus Ayah Diduga Cabuli Tiga Anak Dihentikan, Polda Sulsel: Tak Ada Peristiwa Pidana
Sekitar 5 Jam yang laluTerlibat Penipuan Rekrutmen Polisi, Staf Notaris di Palembang Ditangkap
Sekitar 9 Jam yang laluTak Pulang Semalaman, Penjual Rujak di Pidie Tewas Bersimbah Darah
Sekitar 9 Jam yang laluDulu jadi Lokasi Muda Mudi 'Mojok', Kini Stadion Utama Riau Jadi Markas PSPS
Sekitar 10 Jam yang laluPolda Riau Terima Hibah 20 Ha Tanah dari Pemkab Kampar
Sekitar 10 Jam yang laluKejagung Belum Temukan Aliran Dana Suap Izin Ekspor CPO ke Partai Politik
Sekitar 18 Jam yang laluKejagung: Dirjen Daglu Indrasari Wisnu Wardhana yang Bawa Lin Che Wei ke Kemendag
Sekitar 18 Jam yang laluBulog Diminta Distribusi Minyak Goreng Rp14.000 per Liter
Sekitar 19 Jam yang laluLarangan Ekspor Minyak Goreng Dicabut Karena Pasokan & Harga Sudah Stabil
Sekitar 22 Jam yang laluDana Subsidi Ditambah, Menteri Erick Sebut Harga Pertalite Hingga LPG 3 Kg Batal Naik
Sekitar 17 Jam yang laluDPR Setujui Tambahan Subsidi dan Kompensasi Energi Rp350 Triliun
Sekitar 20 Jam yang laluBenarkah Harga Pertalite Bakal Naik? Ini Kata Erick Thohir
Sekitar 2 Hari yang laluInflasi Indonesia 2022 Diproyeksi Bisa Capai 6 Persen, ini Alasannya
Sekitar 1 Minggu yang laluKritik Rusia, Eks Presiden AS George W Bush Keceplosan Sebut Invasi ke Irak Brutal
Sekitar 19 Jam yang laluPermintaan Ambulans untuk Ukraina Meningkat di Tengah Invasi Rusia
Sekitar 21 Jam yang laluPengamat Militer Rusia Punya Pandangan Mengejutkan tentang Perang di Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluSri Mulyani: Tiap Negara Punya Strategi Hadapi Kenaikan Harga Energi dan Pangan
Sekitar 1 Hari yang laluPria di Jepang Habiskan Uang Bantuan Covid untuk Seluruh Penduduk Kota di Meja Judi
Sekitar 13 Jam yang laluKorea Utara Sarankan Warganya Berkumur Air Garam untuk Obati Covid-19
Sekitar 16 Jam yang laluUpdate Covid-19 Hari Ini 20 Mei 2022: Kasus Tambah 250 Positif
Sekitar 17 Jam yang laluPeningkatan Mobilitas Masyarakat Saat Mudik Dorong Pemulihan Ekonomi
Sekitar 20 Jam yang laluLapor Jokowi, Menko PMK Sampaikan Kasus Kecelakaan Mudik 2022 Turun 11%
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami