Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RI, Malaysia & Singapura kumpul di Yogya bahas keamanan Selat Malaka

RI, Malaysia & Singapura kumpul di Yogya bahas keamanan Selat Malaka TNI AL gelar latihan di Selat Malaka. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Tak hanya perairan Sulu, keamanan di sepanjang Selat Malaka juga menjadi titik perhatian tiga negara. Sejumlah perompak disinyalir beroperasi di kawasan yang berbatasan dengan Indonesia, Malaysia dan Singapura itu.

Untuk mengatasinya, Indonesia, Malaysia dan Singapura menggelar pertemuan di Yogyakarta. Salah satu tujuannya adalah memperkuat koordinasi guna mengatasi beragam permasalahan yang terjadi di Selat Malaka dan Selat Singapura sebagai jalur perdagangan global.

"Ketiga negara sangat serius karena banyaknya kapal," kata Chief Executive of Maritime Port Authority (MPA) Singapore Andrew Tan dalam konferensi pers di Yogyakarta, Senin (26/9), demikian dilansir Antara.

Andrew Tan melanjutkan, pemerintah Singapura telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan pengamanan terhadap sejumlah kapal yang melintas di Selat Malaka. Selain masalah perompakan, pengamanan juga dilakukan untuk mencegah kebocoran minyak bumi.

Sejauh ini, pemerintah Singapura telah membuat statistik terkait sejumlah insiden di Selat Malaka. Dengan begitu, kapal-kapal yang melintasi jalur ini bisa menghindari daerah-daerah rawan, dan Selat Malaka tetap menjadi gerbang akses keluar masuk arus perdagangan juga akan menguntungkan negara-negara di sekitarnya.

Untuk diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah dalam menggelar 'Tripartite Technical Experts Group' (TTEG) ke-41 dan 'Cooperation Forum' (CF) ke-9 yang merupakan konferensi terkait keselamatan alur pelayaran maritim di jalur Selat Malaka dan Singapura.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengungkapkan, kerja sama beberapa negara itu juga dinilai selaras dengan realisasi Presiden Joko Widodo yang memiliki visi Poros Maritim Dunia guna memperkuat identitas kebangsaan sebagai negara maritim.

"Selat Malaka salah satu jalur pelayaran strategis dan vital untuk menghubungkan alur pelayaran dengan berbagai negara di dunia," ujarnya.

Sedangkan para peserta yang diundang selain tiga negara anggota TTEG adalah terdapat sekitar 10 negara, termasuk perwakilan dari Australia, China, Denmark, India, Jepang dan Jerman.

Diperkirakan dalam setahun terdapat sekitar 70 ribu kapal yang berlayar di selat yang terkenal sempit tersebut. Karena jumlah itu hanya berdasarkan kapal yang terdeteksi "AIS" (Automatic Identification System), maka jumlahnya bisa lebih besar dari itu.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

Baca Selengkapnya
Minggu Palma Adalah Pembuka Pekan Suci Perayaan Paskah, Ini Penjelasannya
Minggu Palma Adalah Pembuka Pekan Suci Perayaan Paskah, Ini Penjelasannya

Minggu Palma menjelang Paskah di Indonesia merupakan perayaan yang dilakukan umat Kristiani setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini
Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini

Karena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.

Baca Selengkapnya
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah

Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya
HK Pastikan Tol Terpeka dan Permai Aman Dilewati saat Mudik Lebaran
HK Pastikan Tol Terpeka dan Permai Aman Dilewati saat Mudik Lebaran

Pemeliharaan terus dikebut agar selesai tepat waktu sebelum dimulainya momen mudik lebaran.

Baca Selengkapnya
Pemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang
Pemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang

Jumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Singapura dan Thailand
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Singapura dan Thailand

Harga tiket pesawat tujuan Singapura Malaysia dan Thailand lebih ramah di kantong dibandingkan tujuan wisata domestik.

Baca Selengkapnya