RAPBN 2016 molor, program Jokowi tahun depan terancam terganggu

Merdeka.com - Pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 ditunda sampai masa sidang terakhir DPR yang jatuh akhir bulan ini. Wakil Ketua Fraksi NasDem Johnny G Plate ragu pengesahan RAPBN bisa disahkan dalam masa sidang kali ini. Apabila nantinya RAPBN 2016 tak dapat disahkan, maka postur APBN 2015 akan digunakan untuk tahun depan.

"Mudah-mudahan dan jangan sampai terjadi hal demikian. Kita inginkan agar APBN 2016 betul-betul menjadi APBN yang pro rakyat yang sesuai dengan visi misi Presiden sebagaimana yang dicanangkan dalam butir-butir dari 9 cita-cita yang dikenal dengan nawacita," kata Johnny saat dihubungi, Jumat (23/10).

Anggota Komisi XI DPR ini khawatir jika nantinya DPR gagal mengesahkan APBN 2016 dipastikan bakal mengganggu program pemerintah yang akan dijalankan tahun depan.

"Apabila DPR gagal mensahkan maka akan mengganggu keseluruhan program pemerintah tahun 2016. Saat ini pembahasan masih berlangsung di banggar dan komisi-komisi," ujarnya.

Menurutnya, banyak hal krusial yang harus dibahas di RAPBN 2016. Salah satunya nomenklatur anggaran cadangan, Dana Alokasi Khusus (DAK) yang di dalamnya ada upaya menitipkan UP2DP atau yang dikenal dengan dana aspirasi.

"Masih banyak hal yang krusial dalam pembahasan RUU APBN 2016, diantaranya nomenklatur anggaran cadangan, DAK yang di dalamnya ada usaha menitipkan UP2DP dimana DPR mengambil alih kewenangan pemerintah dalam mengusulkan anggaran yang tidak sejalan dengan UU keuangan negara yang dulu telah kami tolak di paripurna," tukasnya.

Disinggung soal upaya melobi fraksi yang tergabung di Koalisi Merah Putih (KMP) untuk tidak menjegal pengesahan itu, Johnny tak menjawabnya secara gamblang. "Politik itu dinamis," tandasnya.