Rambo cs yang kabur dari LP Abepura ternyata kelompok bersenjata
Merdeka.com - Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, kawanan Rambo Tolikara cs yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, sangat berbahaya. Sebab, 14 narapidana itu ternyata kerap melakukan teror terhadap aparat keamanan dan warga sipil dengan senjata api.
"Napi yang kabur, yakni Jogor Talenggen, Rambo Tolikara, dan beberapa orang lainnya merupakan anggota kelompok bersenjata yang melakukan penembakan terhadap aparat keamanan dan warga sipil," kata Waterpauw di Jayapura, seperti dilansir dari Antara, Jumat (8/1).
Waterpauw mengatakan, Polda Papua sudah membentuk tim buat mengejar para buronan itu. Dia menambahkan, penyidik Polda Papua bakal memeriksa petugas Lapas Abepura usai kaburnya 14 narapidana sekitar pukul 11.00 WIT.
"Kami akan memeriksa petugas LP Abepura yang bertugas saat ke-14 narapidana melarikan diri karena kasus ini diduga kelalaian petugas," ujar Waterpauw.
Waterpauw mengaku belum bisa memastikan apakah para napi kabur itu sudah menyeberang ke Papua Nugini (PNG).
"Kami akan melakukan pengejaran dan berupaya menangkap kembali para narapidana," ucap Waterpauw.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Abepura, Bagus mengatakan, belasan 14 napi itu kabur setelah sempat menganiaya petugas lapas.
"Memang benar belasan tahanan melarikan diri melalui pintu depan saat kunjungan, setelah sebelumnya menganiaya atau memukul petugas," kata Bagus.
Bagus mengaku sudah melaporkan kasus larinya belasan narapidana/tahanan Lapas Abepura, ke polisi dan berharap dapat segera ditangkap. Menurut dia, jadwal kunjungan di Lapas Abepura dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIT.
Sejumlah aparat kepolisian juga mendatangi Lapas Abepura, usai insiden kaburnya napi. Anggota Polda Papua bersenjata lengkap berjaga di depan Kantor Lapas. Pintu masuk utama Lapas Abepura ditutup dan dijaga ketat para sipir.
Kapolres Jayapura Kota, AKBP Jeremias Rontini, menemui Bagus guna memintai keterangan terkait kaburnya para warga binaan.
14 warga binaan itu melarikan diri melalui pintu utama dan memanfaatkan kepadatan kunjungan.
"Memang situasinya agak lengah sehingga mereka bisa lolos kabur dan lari," ujar seorang sipir.
Selain itu, kata sipir itu, belasan warga binaan kabur itu memegang benda tajam dan mengancam para sipir berjaga di depan pintu keluar.
"Ada salah satu sipir yang sempat dipukuli belasan warga binaan yang kabur," ucap dia.
Dia menambahkan, ada informasi petugas Kejaksaan Tinggi Papua yang datang buat membawa salah satu tahanan hendak disidang juga dipukuli.
14 narapidana kabur itu adalah adalah Derpin Togotli, Jhon Uwaga, Darius Doga, Lapis Wantik, Fely Tabuni, Jefran Efrain Owagai, Janurius Muyak, Eki Dabi, Derius Wanimbo alias Rambo Tolikara, Iwan Itlay, Andinius Karoba, Usmin Talenggen, Yogor Talenggen, dan Hendrik Joke.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengatakan, sebagai mantan prajurit dia sangat menghormati pekerja keras seperti pedagang bakso.
Baca SelengkapnyaPrabowo terlihat memakai kemeja berwarna krem. Dia juga tampak mengenakan ikat kepala dan selendang berwarna merah.
Baca SelengkapnyaPrabowo mempertanyakan kecerdasan orang yang kerap mengungkit luas lahan miliknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini masih terdapat sederet permasalahan terkait pengembangan lahan tebu. Permasalahan tersebut berasal dari ketersediaan lahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaCapres Anies serta Ganjar memberikan poin penilaian terhadap kinerja Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo
Baca SelengkapnyaJubir Menhan Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak menilai Anies Baswedan telah mengarang cerita soal anggaran alutsista bekas
Baca SelengkapnyaDalam rakornas itu akan ada arahan maupun pembahasan yang lebih dalam secara teknis mengenai pileg dan pilpres.
Baca SelengkapnyaPrabowo bercerita jalan menuju rumahnya di kawasan Hambalang, Bogor belum bagus di tahun 2014.
Baca Selengkapnya