Proses evakuasi Eri di kawah Merapi diminta tak sampai malam
Merdeka.com - Saat ini, tim penyelamat gabungan sedang berusaha memindahkan Eri Yunanto dari kawah Gunung Merapi. Mahasiswa semester VI Jurusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu terjatuh ke dalam kawah Gunung Merapi saat dia nekat mendaki Puncak Garuda dan berfoto-foto pada Sabtu (16/5) pekan lalu.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, Surono, mengimbau tim evakuasi tidak dilakukan hingga malam. Sebab menurut dia, sorot sinar matahari ke kawah Merapi bisa membuat gas beracun cepat memuai sehingga risiko keracunan lebih kecil.
"Jangan lakukan evakuasi saat matahari tenggelam atau cahayanya tidak ada, misalnya pada malam hari, mendung, atau pagi hari. Harus lakukan evakuasi saat sinar matahari sudah menyinari kawah," kata Surono kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (18/5).
Menurut Surono, sinar matahari di kawah Merapi bisa membantu proses pemuaian gas beracun lebih cepat. Hal ini menguntungkan bagi tim evakuasi karena resiko bisa ditekan.
"Asal ada sinar matahari saja. Paling tidak tekanan di dasar kawah itu tinggi sehingga memuaikan konsentrasi gas yang ada," tambah Surono.
Meski demikian, Surono tetap meminta tim evakuasi yang turun ke kawah menggunakan masker seluruh wajah. Jika diperlukan juga menggunakan tabung oksigen.
Hari ini tim evakuasi direncanakan turun ke kawah untuk mendekati jasad Eri. Jika memungkinkan, tim akan langsung memindahkan jenazah Eri. Tetapi jika tidak, tim hanya akan memastikan kondisi Eri dan kembali ke atas lalu menyusun rencana evakuasi hari berikutnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang menyemburkan lava pijar dan melepaskan SO2.
Baca SelengkapnyaGas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaErupsi pertama terjadi pada pukul 00.05 WIB dengan tinggi kolom abu tidak teramati.
Baca SelengkapnyaPemkab setempat berupaya membuat penahan hulu sungai dari puncak gunung Marapi dan normalisasi aliran air ke pemukiman warga.
Baca Selengkapnyakolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut
Baca Selengkapnya