Promosi langka polisi ajudan Jokowi
Merdeka.com - Dua tahun menjadi ajudan Presiden Joko Widodo, Komisaris Besar (Kombes) Listyo Sigit Prabowo mendapat promosi jabatan. Dia didapuk menjadi menjadi Kapolda Banten menggantikan Brigjen Ahmad Dofiri.
Jika melihat era Presiden Soeharto, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang tak ada ajudan langsung memegang tongkat komando di kepolisian daerah (Polda). Beberapa dipercaya menjadi Wakapolda di tipe A maupun B.
Sebagai contoh, misalnya Kombes Sutanto, setelah tak jadi ajudan Soeharto didapuk menduduki posisi Wakapolda Metro Jaya. Kombes Sutarman, dari ajudan Gus Dur digeser ke Kapoltabes Palembang, Dirreskrim Polda Jatim dan Kapolwiltabes Surabaya. Promosi bintang satu diperoleh saat menjabat Kapolda Kepri.
Lalu Kombes Budi Gunawan, usai lengser sebagai ajudan Mega dipercaya jadi Karobinkar SSDM Polri, lalu Kaselapa Lemdiklat Polri. Setelah itu baru dipercaya memegang tongkat komando Kapolda Jambi.
Tiga ajudan SBY pun begitu. Kombes Putut Eko Bayu Seno terbilang moncer langsung promosi bintang satu jadi Wakapolda Metro Jaya, abis itu menjadi Kapolda Banten. Kombes Rycko Amelza Dahniel dijadikan Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, kemudian Wakapolda Jawa Barat. Sedangkan Kombes Imam Sugianto jadi Wakapolda Yogyakarta, kemudian promosi jadi Karobinops Sops Polri.
Ketua Presidium IPW (Indonesia Police Watch) Neta S Pane menilai promosi seperti Listyo belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menilai naiknya mantan Kapolresta Solo itu bisa mengganggu regenerasi di tubuh Polri. Terlebih Listyo cukup junior jebolan Akademi Kepolisian 1991.
"Selama ini belum pernah ada ajudan presiden yang langsung menjadi Kapolda. Biasanya menjadi perwira tinggi (Pati) di Mabes atau paling tinggi menjadi Wakapolda seperti Sutanto dan Putut yang menjadi Wakapolda Metro," kata Neta kepada merdeka.com, Jumat (7/10).
Neta melihat pengangkatan Kombes Listyo sebagai Kapolda Banten terkesan dipaksakan. Padahal, lanjutnya, masih banyak perwira berprestasi yang kariernya terpuruk tanpa kepastian.
"Bagaimana pun proses pengkaderan dan karier di Polri tetap perlu memperhatikan etika sehingga Polri akan tetap dipercaya publik dan dipercaya oleh internalnya. Jika main tabrak seperti ini tentu akan mengganggu mekanisme," tandasnya.
Seperti diketahui, saat dipilih Jokowi menjadi ajudan Listyo Sigit Prabowo sejak Mei 2013 bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara. Keduanya sudah saling kenal. Saat Jokowi jadi Wali Kota Solo, Listyo jadi Kapolres di kota itu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Letnan Jenderal Widi Prasetijono yang baru dilantik. Dulu ajudan Jokowi kini jadi.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal polisi eks ajudan Presiden RI kini punya karir moncer di kepolisian.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaLangkah Gibran maju di Pilpres 2024 membuat sejumlah pihak meradang dan mendorong pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnya