Prihatin ke anak SD, Museum Sumpah Pemuda luncurkan film animasi
Merdeka.com - Museum Sumpah Pemuda merayakan hari Sumpah Pemuda dengan meluncurkan film animasi bertajuk 'Putra & Putri Museum Sumpah Pemuda'. Film ini untuk pertama kali diputar di ruang Aula Museum Sumpah Pemuda.
Kepala Museum Agus Hugroho mengatakan, ide pembuatan film ini muncul karena kegundahan pengelola museum terhadap generasi penerus, anak sekolah dasar (SD). Akhirnya pihak museum memutuskan untuk membuat cara baru untuk menyampaikan pesan.
"Karena mereka (anak-anak SD) itu jiwanya bermain. Diberi edukasi lima menit langsung kabur. Makanya kami membuat film ini," jelas Agus di kantornya, Senin (28/10).
Ide pembuatan film ini sudah ada semenjak satu tahun lalu. Tetapi proposal yang diajukan baru diterima pada Mei 2013. Sehingga pihak museum baru dapat merealisasikan pada Juni.
"Tapi penggagasan ide tetap berjalan selama penantian keputusan. Setelah disahkan kami menggandeng Tata Optima Pratama sebagai tim kreatif pembuatan," ungkapnya.
Ketua Tata Optima Pratama, Rohadi mengaku mengalami kesulitan ketika menentukkan nama tokoh dalam animasi Museum Sumpah Pemuda ini. Pasalnya pihak museum ingin mempertahankan keaslian dan pihak kreatif ingin memudahkan penonton mencerna film ini.
"Pihak museum inginnya 'Poetra & Poetri Museum Sumpah Pemuda'. Tetapi akhirnya kami sepakat untuk menggunakan nama sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)," ujar Rohadi.
Durasi film yang berkisah tentang Museum Sumpah Pemuda itu tiga belas menit. Padahal, Rohadi menceritakan, awalnya hanya ingin membuat film dengan durasi lima menit.
"Karena tidak ingin memutus cerita sejarah maka kami memanjangkannya menjadi tiga belas menit," ucapnya.
Proses penggarapan film berdurasi tiga belas menit, Rohadi memerlukan waktu selama tiga bulan, dan selama penganggaran selalu diselingi diskusi dengan pengelola museum.
"Diskusi diperlukan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan pihak Museum Sumpah Pemuda," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
Baca SelengkapnyaPantun lucu dapat dikenalkan anak-anak untuk melestarikan budaya.
Baca SelengkapnyaAksi dua orang bule pria belum lama ini berhasi menarik perhatian masyarakat. Tak sengaja lewat di depan acara kondangan, ia justru mendapati nasib beruntung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaFatoni menyebut pentingnya keberadaan museum untuk menyimpan, mengabadikan dan mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaPantun pembuka salam lucu ini tak hanya mengundang tawa, tapi juga mencoba membangun keakraban dan suasana santai.
Baca SelengkapnyaProses peniupan ruh dari pencipta sampai lahir ke dunia dijelaskan secara filosofis Sunda di museum ini.
Baca SelengkapnyaPecah rekor, film Indonesia tahun 2024 tembus 55 juta penonton. Terbanyak sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaDulu gambar toong sempat viral di masanya, anak-anak yang ingin menonton diharuskan membayar sebesar Rp5 sampai Rp10 rupiah
Baca Selengkapnya