Merdeka.com - Polisi memeriksa sejumlah saksi terkait kematian Hasbullah, yang ditemukan tewas di kebun pisang kampung Pulo Mangga, Kelurahan Limo. Hingga saat ini sudah ada tujuh saksi yang diperiksa polisi terkait kematian tukang ayam tersebut.

"Sampai sekarang sudah ada tujuh saksi yang kami periksa. Di antaranya istri keluarganya. Kemudian ada juga barang bukti yang diperiksa berupa gagang pisau kemudian kami cocokkan dengan produk dari mana," kata Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah, Rabu (28/8).

Penyidik juga memeriksa barang bukti lain yaitu pecahan batu yang ada di lokasi. "Kami gali dari sana dan ada beberapa tim yang mendalami keterangan," tukasnya.

Untuk mengungkap kasus ini, polisi juga berkolaborasi dengan Polda Metro Jaya. "Beberapa keahlian kita butuhkan, semacam permintaan darah lab minta bantuan Polda dan sebagainya," ujar dia.

Belum diketahui motif tewasnya korban. Sampai saat ini polisi masih terus mendalami segala hal yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.

Dia mengatakan bahwa dari keterangan saksi, sejumlah barang korban hilang. Ketika jasad ditemukan, barang berharga milik korban sudah tidak ada di dekatnya.

"Menurut keterangan dari keluarga juga rekan kerja, ada tas yang dibawa korban. Tas itu sekarang belum ditemukan, kemungkinan tas dan isinya tersebut yang jadi motivasi pelaku menghabisi korban," tegasnya.

Sehari-hari, korban kerap mengendarai motor dan mobil. Saat ditemukan, motor yang digunakan korban tidak ada di dekatnya. Setelah diselidiki ternyata motor yang dipakai korban dibuang di Kali Krukut.

"Sepeda motor yang dibuang itu memang yang digunakan korban tapi milik orang lain," tukasnya.

Barang bukti yang didapat penyidik antara lain adalah motor, batu, sandal jepit, kaos dan gagang pisau. Soal isi tas yang dibawa korban, polisi mengatakan belum tahu detil.

"Namun kemungkinan ada barang berharganya, biasanya tas itu biasanya dibawa untuk membawa hasil kerja korban," pungkasnya.