Presiden SBY panggil Dubes Indonesia untuk Australia ke Istana

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema ke Istana. Pemanggilan tersebut dilakukan untuk membahas situasi terkini terkait isu penyadapan yang dilakukan Australia terhadap SBY dan sejumlah pejabat lainnya.

Isu penyadapan tersebut diketahui setelah salah satu harian terbesar di Australia melansir bocoran mantan kontraktor Agensi Keamanan Nasional (NSA) AS yang membeberkan dokumen milik intelijen. Sebagai bentuk protes, pemerintah kemudian menarik duta besarnya dari Australia.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyebut pertemuan ini dilakukan sesuai instruksi dan arahan presiden untuk memanggil pulang Nadjib ke Jakarta. Sebelum tiba di Istana, Menlu lebih dulu melakukan rapat konsultasi di kantornya, Kementerian Luar Negeri sebelum melaporkan langsung kepada presiden.

"Kita belum bisa beri keterangan, karena intinya sesuai instruksi dan arahan presiden, Bapak Dubes Pak Najib telah dipanggil ke Jakarta untuk konsultasi, tadi pagi kami berdua sudah melakukan konsultasi tersebut, dan pagi ini kita melaporkan kepada presiden untuk memperoleh instruksi dan arahan selanjutnya," ujar Menlu Marty Natalegawa di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11).

Sementara itu, Nadjib meminta agar warga negara Indonesia agar tenang dalam menyikapi penarikan duta besar dari Australia. Dia pun menambahkan, sampai saat ini belum ada kontak langsung dengan pemerintah Australia, termasuk dari PM Abbot sendiri.

"Sampai sekarang saya belum lihat, tapi melalui media sudah menyampaikan," ujar Nadjib.