Presiden Jokowi marah karena pembagian beras sejahtera lambat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/6). Presiden mengutarakan kekecewaannya karena lambatnya pendistribusian dan pembagian beras sejahtera kepada masyarakat.
"Saya ingin agar ini segera ditindaklanjuti. Saya kira rapat terakhir sudah kita putuskan agar ini ditindaklanjuti di lapangan. Karena keterlambatan pembagian beras sejahtera ini berdampak pada hasil indikasi ekonomi yang telah disurvei oleh BPS (Badan Pusat Statistik)," tegas Jokowi, Kamis (22/6).
Kepala Negara menegaskan, keterlambatan ini tidak boleh terjadi lagi. Jika menemui persoalan, menteri terkait harus segera berkoordinasi dengan Presiden untuk mencari jalan keluar atau solusinya.
"Mestinya, kalau ada hal yang penting seperti ini saya diberi tahu sehingga dampak yang ada dari keterlambatan ini benar-benar tidak dirasakan langsung oleh masyarakat," ucapnya.
Selain itu, Jokowi juga menyinggung penanganan mudik Lebaran. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta semua pihak saling berkoordinasi untuk kelancaran arus mudik Lebaran 2017.
"Antara Polri, TNI, Menteri Perhubungan, Kementerian PU, Menteri ESDM, Menteri BUMN betul-betul penanganannya bersama-sama dan kesampingkan ego sektoral masing-masing," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca Selengkapnya