Prabowo Cerita Si Badu, Pengusaha yang Keruk Kekayaan Negara
Merdeka.com - Calon Presiden Prabowo Subianto bercerita soal intrik yang biasa dilakukan pengusaha untuk mengambil kekayaan negara melalui sebuah ilustrasi. Ia pun meminta para menteri di pemerintahan menanggalkan jabatannya karena dinilai tak mampu menghentikan praktik tersebut.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan Studium Generale (Kuliah Umum) di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (Ukri), Jalan Halimun, Kota Bandung, Jumat (8/3).
Ia memberi ilustrasi pengusaha bernama Si Badu yang meminta izin membuka lahan untuk mengelola perkebunan kelapa sawit. Perizinan dilakukan dari tingkat bupati, gubernur hingga Kementerian. Setelah mendapat izin, si Badu mendatangi Badan Pertanahan Nasional untuk meminta pengelolaan Hak Guna Usaha (HGU).
"Kemudian keluar sertifikat HGU ini. Ini dari Pemerintah Republik Indonesia juga kan?" kata Prabowo.
Berita terbaru Prabowo Subianto selengkapnya di Liputan6.com
HGU ini kemudian dijadikan jaminan ke bank milik pemerintah. Si Badu ini pun kemudian mendapatkan kreditnya dengan indeks satu hektare sekian ribu dolar.
"Badu ini pintar, yang satu hektare USD 3.000, dia ajukan USD 5.000. Kredit itu turun. Belum ada satu pohon kelapa sawit ditanam, tapi dia dapat untung," ujarnya.
Setelah itu, si Badu datang ke lahan yang akan dijadikan kebun kelapa sawit. Ternyata lahan tersebut masih berupa hutan yang banyak pohon. Si Badu kemudian meminta izin lagi buat memangkas pohon.
"Satu kubik sekarang kayu yang bagus dua juta. paling jelek satu juta aja lah. Kalau satu hektare berapa kubik? Dia belum tanam satu pohon kelapa sawit dia sudah untung lagi. Bayangkan kalau HGU-nya 100 ribu hektare. Atau katakanlah 30 ribu hektare kali Rp 100 juta, belum apa-apa dia untung lagi," ucapnya.
Keuntungan si Badu pun didapatkan setelah kebun kelapa sawitnya berjalan dan sudah memiliki pabrik sebagai tempat pengolahan untuk minyak kelapa yang nantinya dijual di luar negeri.
"Dia bangun pabrik. Bikin minyak kelapa sawit. Dikirim pakai mobil tangki yang bahan bakarnya solar. Solar itu disubsidi pakai APBN. Diantarkan menggunakan jalan kabupaten (yang dibiayai) APBD. Melalui jembatan kabupaten (yang dibiayai (APBD), melalui jalan provinsi, didanai APBD, uang dari rakyat. Lalu melintasi jalan nasional, yang dibiayai APBN," katanya.
"(Mobil pengantar minyak) sampai ke pelabuhan yang dibangun pemerintah. Pembayaran (jual beli minyak) ditaruh di luar negeri. Bayangkan tanah, air, izin, jaminan, jalan itu milik negara. Solar disubsidi APBN, pelabuhan dibangun negara, dia (si Badu) kirim kelapa sawit, uangnya disimpan di luar negeri," sambungnya.
Prabowo pun menyindir pemerintah dan pejabat kementerian yang dinilai gagal mengelola kekayaan negara dengan baik. Bahkan, Prabowo menyarankan untuk mundur.
"Saya enggak mengerti menteri yang punya gelar yang banyak, dia pernah dengar enggak cerita tentang si Badu. Tolong saudara yang banyak gelarnya itu kalian gagal mengolah kekayaan negara," tegasnya.
"Jadi sudah lah kalau, saya bicara ke yang di Jakarta. Kalau ente enggak sanggup, udah lah (mundur). Ini logika, enggak perlu mempunyai gelar S3, " katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaKenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo bakal membuktikan kerjanya kepada para pihak yang tidak memilihnya.
Baca SelengkapnyaMenegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaPrabowo syok karena selama mengeyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tak pernah mendapat nilai rendah.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo seharusnya mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan untuk membahas ketenagakerjaan
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca Selengkapnya