Polri Tegaskan Kasus Soenarko dan Kivlan Zen Berbeda
Merdeka.com - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra menerangkan bahwa kasus yang tengah dihadapi oleh Mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI Soenarko dan Mantan Kepala Staf Kostran Mayjen TNI Kivlan Zen.
Asep menyampaikan, kasus yang dihadapi oleh Soenarko adalah mengenai dugaan kepemilikan senjata api. Sedangkan, terkait permufakatan jahat pembunuhan terhadap tokoh nasional.
"Ini dua hal berbeda, Pak Soenarko terkait adanya dugaan kepemilikan senjata api dan melibatkan beberapa orang dan tidak terkait dengan proses penyidikan yg lainnya. Kemudian, Kivlan Zen selain adanya dugaan kepemilikan senjata api secara ilegal, juga terkait beberapa kasus, misalnya permufakatan jahat terhadap upaya (pembunuhan) kepada 4 tokoh," kata Asep di gedung Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (14/6).
Menurut Asep, sampai saat ini penyidik masih mendalami keberadaan dari pihak ketiga dalam kasus yang menjerat mereka.
"Penyidik sampai sekarang masih melakukan proses pendalaman," ucap Asep.
"Gini ya, penyidik itu selalu bekerja selalu berdasarkan fakta hukum, yang tidak berasumsi, tidak berpendapat. Jadi, bagaimana keterkaitan satu sama lain pasti berdasarkan fakta hukum yg ada ya," lanjutnya.
Polri Komitmen Tangani Kasus Soenarko dan Kivlan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku tak nyaman saat Polri menangani kasus Mayjen (Purn) Soenarko, Mayjen (Purn) Kivlan Zen, dan beberapa pecatan TNI dalam kasus makar dan percobaan pembunuhan terhadap beberapa tokoh nasional. Namun, ia harus tegas kepada siapapun yang melanggar hukum.
"Tentu secara pribadi, dan institusi ini jujur menimbulkan ketidaknyamanan bagi Polri sendiri, nggak nyaman. Tapi ya hukum harus berkata demikian, ada asas persamaan di mata hukum. Semua orang sama di muka hukum," kata Tito di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019).
"Apalagi dalam kasus, mohon maaf, melibatkan Bapak Kivlan Zen, ini bukan hanya kasus kepemilikan senjata api, tentu juga ada dugaan permufakatan jahat dalam bahasa hukum, untuk melakukan rencana pembunuhan dan itu ada saksi-saksinya, nanti akan terungkap di pengadilan," sambung Tito.
Kendati demikian, ia menegaskan kalau hubungan Polri dan TNI masih berjalan dengan baik. Meskipun, banyak purnawirawan terlilit kasus pidana.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan KKB menyebabkan dua prajurit TNI menjadi korban.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengusulkan Mahkamah Konstitusi (MK) menghadirkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan di sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komjen Polisi (Purn) Oegroseno mengungkap rahasia saat dirinya masih mengabdi di Polri.
Baca SelengkapnyaDiduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaCurhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaListyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaSeorang jenderal TNI kaget melihat anggota Polisi asal Papua yang hanya bertinggi badan 149 cm, bisa masuk karena setia terhadap NKRI.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnya