Polri Selidiki Kebakaran Legian Garden saat Aksi Demo, Diduga Karena Molotov

Merdeka.com - Restoran Legian Garden yang berada di sisi selatan DPRD DIY terbakar saat aksi demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang digelar Kamis (8/10) lalu. Guna mengusut penyebab kebakaran ini, Polda DIY pun meminta bantuan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Semarang.

Tim Labfor Mabes Polri pun melakukan olah TKP di Restoran Legian Garden, Sabtu (10/10). Dari olah TKP ini, ada sejumlah barang bukti yang ditemukan oleh tim Labfor Mabes Polri.

"Kami sudah lakukan olah TKP dan membawa barang bukti antara lain abu arang, juga bekas pecahan botol untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kompol Totok Tri Kusuma dari tim Labfor Mabes Polri.

Totok menjelaskan, temuan sementara tim atas barang bukti yang diperiksa itu, terdapat kandungan penyusun materi bahan bakar minyak. Sehingga dugaan awal penyebab terbakarnya lantai dua kafe itu sejauh ini masih mengarah akibat lemparan objek benda/barang berisi BBM atau sejenis molotov.

Dugaan Kuat Molotov

Totok menerangkan, temuan yang didapat oleh tim Labfor Mabes Polri ini menguatkan dugaan penyebab kebakaran di Legian Garden karena lemparan molotov.

Totok menambahkan, terkait adanya anggapan restoran terbakar karena gas air mata tidaklah tepat. Pasalnya materi gas airmata memiliki kandungan air.

"Kandungan dari gas air mata kan tidak bisa untuk (memicu munculnya) api. Gas air mata sebagai penghalau massa kandungannya air. Kalau kandungannya BBM, ya, mungkin akan terbakar semua," tutur Totok.

Meski demikian, Totok mengatakan pihaknya masih akan menyelidiki temuan itu di laboratorium Polri di Semarang.

"Ya mungkin butuh waktu tiga hari atau seminggu untuk bisa mendapat kesimpulannya," pungkas Totok.