Polres Serdang Bedagai tingkatkan deteksi dini cegah radikalisme
Merdeka.com - Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Eko Suprihanto mengklaim wilayah hukumnya tidak adanya kasus radikalisme. Tapi, dirinya tetap selalu melakukan deteksi dini dan penyuluhan ke desa-desa di wilayahnya.
"Kita tidak menutup diri bahwa potensi itu ada di tengah masyarakat, namun kita tetap meningkatkan deteksi dini tentang potensi-potensi yang ada di sekitar kita," kata Eko usai acara FGD tentang kontra-radikalisme yang dilaksanakan oleh Tim Subsatgas Banops Humas Polri di Kapolres Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Selasa (19/9).
Dirinya pun menerangkan bahwa untuk masalah radikalisme, intoleransi sampai terorisme dirinya belum menemukan hal itu. Dia pun menambahkan bahwa saat ini di wilayahnya sudah banyak upaya untuk memasukkan pemikiran radikalisme ke masyarakat.
"Apalagi sekarang ini banyak berbagai macam bentuk upaya upaya dalam rangka memasukkan tujuannya untuk mendirikan khilafah dan sebagainya yang itu juga muaranya ke masalah radikalisme," terangnya.
Meskipun adanya upaya untuk memasukkan pemikiran radikalisme, masyarakat tetap solid dalam melakukan antisipasi paham tersebut. "Kita sudah merapatkan barisan jangan sampai terjadi di tempat kita. Serdang Bedagai adalah miniatur Indonesia sangat luar biasa," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaDeklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBerdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca Selengkapnya