Polres Jayapura Kota Ungkap Demo Berujung Ricuh Disusupi KNPB
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa di Jayapura berakhir ricuh, Rabu (16/11) kemarin. Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor D. Mackbon mengungkapkan informasi yang didapat bahwa kejadian tersebut disusupi kelompok KNPB (Komite Nasional Papua Barat).
Tidak semuanya mahasiswa tapi aliansi-aliansi KNPB yang masuk didalamnya.
Berangkat dari informasi itu, jadi alasan polisi melakukan pencegahan dengan tidak memberikan izin karena aktivitas unjuk rasa yang berulang disusupi dengan KNPB.
"Kami akan lebih ketat dan selektif lagi, penyampaian aspirasi tidak dilarang asal mematuhi aturan dan menghormati ketentuan yang ada," tegas Victor dalam jumpa pers di Jayapura, Kamis (17/11).
"Kita berharap untuk adik-adik mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi, lakukan kegiatan-kegiatan positif, yang disampaikan pada aksi unjuk rasa ke aksi-aksi berikutnya pesannya hanya itu-itu saja, ini merupakan pesanan dan ada tujuan dari pada provokator. Dari awal beberapa aksi unjuk rasa yang sudah dilalui pihak Kepolisian selalu membangun komunikasi dengan humanis, tapi kemarin disusupi, silakan koordinator-koordinator lapangan bertanggungjawab terkait perbuatan tersebut," katanya.
Victor menambahkan, tindakan tegas untuk kepentingan umum atau masyarakat secara umum. "Tugas adik-adik mahasiswa yakni belajar, bukan terus melakukan unjuk rasa, harus bisa lebih bijak sebagai seorang mahasiswa," tuturnya.
"Untuk tujuh orang yang diamankan dari aksi kemarin masih dilakukan pemeriksaan lebih intensif oleh penyidik, setelah gelar perkara akan kami update kembali," imbuhnya.
Mantan Kapolres Jayapura ini juga menegaskan, untuk kedepannya terkait aksi unjuk rasa harus sesuai ketentuan yang ada, Kepolisian, Aparat Pemerintah tidak pernah membatasi ruang untuk demokrasi, prinsipnya akan difasilitasi selama tidak mengganggu ketertiban umum. "Tetapi kemarin kita tegas karena sudah mengganggu ketertiban umum," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca SelengkapnyaOperasi ketupat akan segera digelar Kepolisian jelang Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaSeorang Prajurit TNI AD asal Biak Provinsi Papua mengaku baru dua kali menginjakkan Kakinya ke Ibu Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaIsnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca Selengkapnya