Merdeka.com - Sebanyak 12 orang komplotan spesialis 'jebol' nasabah bank dibekuk polisi. Dari tangan komplotan, polisi menyita barang bukti, salah satunya uang senilai Rp60 juta.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan para pelaku dibekuk tim Tekab 308 Polres Tulang Bawang bersama Polsek Rawa Jitu Selatan menangkap.
"Ada 12 orang tersangka pelaku yang berhasil ditangkap. Mereka berinisial IA (23), PR als DI (18), AJ (17), DD (18), RA (16), dan DI als KS (38), yang merupakan warga Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)," kata Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus melalui Kombes Pandra Arsyad, Jumat malam (11/11).
Dia melanjutkan lalu AS (18), AI (17), AA (15), dan AR (16), yang merupakan warga Sungai Menang, Kabupaten OKI, selanjutnya YI (23), warga Pangkal Lapam, Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera Selatan, dan RE (30), warga Rawa Jitu Selatan, Kabupaten Tulang Bawang.
"Para pelaku ditangkap hari Rabu (9/11), pukul 19.00 Wib, di sebuah rumah yang ada di Kecamatan Rawa Jitu Selatan," kata dia.
Dari tangan para pelaku, lanjut Pandra petugasnya berhasil menyita barang bukti (BB) berupa 19 unit handphone (HP), 55 buah sim card, kotak HP, tas, uang tunai sebanyak Rp60 Juta, dan 80 gram emas.
Pandra menjelaskan, modus operandi (MO) yang dilakukan oleh komplotan kejahatan hacking ini adalah dengan menghubungi secara acak nomor HP korban melalui aplikasi WhatsApp (WA). Setelah menemukan korban, maka para pelaku akan menawarkan layanan tarif transaksi.
"Tarif yang ditawarkan ada dua yakni tarif baru Rp150.000 per bulan dan tarif lama Rp6.500 per transaksi. Pasti korban akan memilih tarif lama, lalu mendapatkan tautan atau link untuk di klik, setelah itu korban di suruh mengisi data pribadi seperti pada aplikasi BRImo asli, pada hal itu adalah aplikasi palsu," jelasnya.
Setelah mengisi aplikasi BRImo palsu, para pelaku akan leluasa menggunakan akun milik korban dan segera memindahkan uang yang ada di dalam rekening korban dengan cara transfer ke rekening yang telah disiapkan, lalu ditarik secara tunai oleh para pelaku.
"Untuk itu kami mengimbau kepada seluruh warga masyarakat, agar jangan mudah percaya dengan nomor asing yang menghubungi, lalu menawarkan kemudahan bertransaksi, dan meminta data pribadi atau pun nomor yang tertera di kartu anjungan tunai mandiri (ATM)," imbaunya.
Komplotan pelaku saat ini sudah ditahan di Mapolres Tulang Bawang dan dikenakan Pasal 46 Jo Pasal 30 Undang-Undang ITE. Diancam dengan pidana penjara paling lama 8 tahun, dan/atau denda paling banyak Rp800 juta. [rhm]
Baca juga:
Ibu dan Anak di Bali Kompak Jadi Pencuri Modus Ganjal Kartu ATM
Apa itu Skimming dan Cara Mengatasinya, Nasabah Wajib Tahu
Membongkar Penipuan Klik Link: Social Engineering dan Phising
Tertipu Klik Link, Uang Dimaling
Anggota TNI Tertangkap Basah Hendak Bobol Uang di ATM Sidoarjo, Ini Sosoknya
Ketagihan Judi Online, Dua Pria di Sukabumi Bobol ATM hingga Rp1,9 Miliar
Prabowo Perintahkan Kader Gerindra Bagi-Bagi Takjil dan Sembako saat Ramadan
Sekitar 22 Menit yang lalu13 Napi di Sumsel Terima Remisi Nyepi 2013
Sekitar 32 Menit yang laluKonsul Kehormatan Minta WN Rusia Telanjang di Gunung Agung Dideportasi
Sekitar 40 Menit yang laluBeda dengan SE Kemen PAN-RB, Ini Jam Kerja PNS Pemprov DKI Jakarta Selama Ramadan
Sekitar 48 Menit yang laluKapolri Sentil Strobo Polisi Pengawalan: Sirine Terlalu Melengking Itu Mengganggu
Sekitar 48 Menit yang laluLagi Asyik Beri Kupon, Panitia Bagi-Bagi Sembako DPD Gerindra Papua Dipukul Warga
Sekitar 1 Jam yang laluBeredar Pengakuan Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman, Berawal dari Open BO
Sekitar 1 Jam yang laluBG Sebut Aura Jokowi Pindah ke Prabowo, NasDem Minta Kepala BIN Sadar Posisi
Sekitar 1 Jam yang laluMotif Pelaku Mutilasi Wanita di Kamar Wisma Sleman, Terbelit Utang Pinjol
Sekitar 2 Jam yang laluBuntut Istri Pamer Harta Kekayaan & Dipanggil KPK, Kepala BPN Jaktim Dibebastugaskan
Sekitar 2 Jam yang laluIni Pelaku Mutilasi Perempuan di Sleman, Ngaku Kenalan Lewat Medsos
Sekitar 2 Jam yang laluGerilya Politik PBB usai Jokowi Endorse Yusril Maju Pilpres 2024
Sekitar 2 Jam yang laluTruk Angkut 34 Orang yang Pulang Melayat Alami Kecelakaan, 4 Tewas
Sekitar 2 Jam yang laluKapolri Sentil Strobo Polisi Pengawalan: Sirine Terlalu Melengking Itu Mengganggu
Sekitar 45 Menit yang laluMenengok Gaji Polisi Baru di Kenya, Lebih Tinggi dari Indonesia?
Sekitar 2 Jam yang laluKapolri Koreksi Abis Patwal Polisi, Sebut Strobo & Suara Sirine Bising Mengganggu
Sekitar 5 Jam yang laluMasuk Polisi Gratis, Jangan Percaya Janji Lolos Seleksi dengan Minta Bayaran
Sekitar 7 Jam yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 2 Hari yang laluTeddy Minahasa 'Boyong' Ahli Forensik Pernah Bela Eliezer Sebagai Saksi Meringankan
Sekitar 5 Hari yang lalu10 Tas Mewah Istri Para Pejabat Indonesia, Mulai Sambo sampai Rafael Alun
Sekitar 6 Hari yang laluCEK FAKTA: Ferdy Sambo Berlutut dan Mengemis Minta Ampun ke Bharada E?
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 1 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 1 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami