Polda Riau Kirim Sampe DNA Orang Tua Putri, Korban Jatuh Sriwijaya Air
Merdeka.com - Putri Wahyuni (25), warga Kota Pekanbaru, menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu. Kejadian itu membuat keluarganya syok dan dirundung kesedihan mendalam.
Untuk membantu tim yang mencari jenazah para korban, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Riau mengirimkan sampel DNA orang tua Putri. Sampel DNA itu digunakan untuk kepentingan identifikasi korban pesawat nahas jenis Boeing 737-400 tersebut.
"Kita sudah mengambil sampel DNA dari orang tua kandung korban, kebetulan Sabtu (usai kejadian) sudah diambil sampel dari dua bagian, yaitu swab mulut dan satunya dari darah kering," ujar Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, AKBP Agung Senin (10/1).
Agung menjelaskan, tim Dokkes Bhayangkara Polda Riau melakukan pengambilan data antemortem dari korban atas nama Putri Wahyuni. Kedua orangtuanya berdomisili di Kota Pekanbaru.
"Sejumlah dokumen terkait juga disiapkan. Semua dikirim ke tim DVI Pusat berupa DNA dari orangtua kandung korban, dari ayah dan ibunya," kata Agung.
Selain itu, Agung menyebutkan, data pendukung lainnya seperti data rekam medis atau data rekam medis gigi, juga sudah disiapkan. "Menurut informasi juga sudah diambil data dari rontgen panoramic gigi," jelasnya.
Sampel DNA serta seluruh data dan dokumen pendukung lainnya, dikumpulkan menjadi satu sebagai data antemortem korban. Selanjutnya dikirim ke Posko DVI Pusat, Jakarta.
"Jadi yang akan direkonsiliasi, akan dimatchingkan dengan data posmortem," ucapnya.
Sedangkan data dan dokumen antemortem Putri Wahyuni, dibawa oleh abang kandungnya, Aulia Riski ke Jakarta. Berkas tersebut berupa KTP korban, ijazah, akte kelahiran, dan lainnya.
Berdasarkan data manifest penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJY-182, salah satu korbannya atas nama Putri Wahyuni, warga Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau.
Putri tidak sendirian, dia terbang bersama suaminya, Ihsan Adhlan Hakim dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, dengan tujuan Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menggunakan Sriwijaya.
Pesawat itu lost contact dan jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pasangan suami istri muda yang baru menikah 11 bulan itu, berangkat ke Pontianak untuk menggelar resepsi Ngunduh Mantu. Keduanya baru menikah pada Maret 2020 lalu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaKPU Papua dan Papua Pegunungan menyewa pesawat milik Trigana Air untuk ke Jakarta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ribuan orang hadir di Alun Alun Kota Surakarta Kecamatan Pasar Kliwon, Jawa Tengah (4/1)
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaSelain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.
Baca SelengkapnyaPolisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca Selengkapnya