Perlu Diketahui, Ini yang Harus Dilakukan Jika Terkena Gigitan Ular
Merdeka.com - Akhir-akhir ini, pemberitaan diramaikan dengan kemunculan ular di sekitar permukiman warga. Lalu, bagaimana penanganan pertama jika anda terkena gigitan ular?
Kurator Museum Zoologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Ganjar Cahyadi menyatakan bahwa ada beberapa yang harus diketahui mengenai gigitan ular. Efek gigitannya pun tidak semua berbisa, karena bergantung dengan jenis ular.
Meski begitu, ketika anda terkena gigitan ular, pria yang juga ahli reptil ini mengatakan penanganan pertama adalah meminimalisasi gerakan pada area yang terkena gigitan. Hindari penanganan yang bisa membahayakan, seperti mengeluarkan bisa dengan cara melukai, membakar karena bisa menimbulkan infeksi atau mengisap dengan mulut.
"Perlakuannya seperti pada patah tulang, jadi kita memasang kayu yang diikatkan dengan perban di bagian tubuh yang terkena gigitan. Tapi jangan diikat terlalu kencang. Setelah itu, langsung dibawa ke fasilitas kesehatan," kata dia di Kampus ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Selasa (17/12).
Kenali Jenis Ular
Dia juga mengimbau masyarakat memiliki pengetahuan dasar terkait ular, seperti jenis maupun corak warna. Itu penting untuk mengidentifikasi penanganan di tingkat layanan kesehatan dalam memberikan anti-bisa/racun.
Ada dua famili yang masuk kategori ular berbisa. Mereka adalah Elapidae, seperti kobra, ular belang dan ular cabai. Lalu ada yang masuk kelompok viperidae yang memiliki ciri kepala berbentuk seperti segitiga dan memiliki warna mencolok. Mereka akan agresif ketika merasa dirinya terancam.
"Ular berbisa punya taring dan lebih santai dalam bergerak, tapi kalau didekati akan melakukan upaya perlindungan dengan menyerang. Sementara ular tidak berbisa, tidak memiliki taring dan cenderung kabur ketika merasa terancam," jelas dia.
Sementara itu, kurator Kebun Binatang Bandung, Panji Ahmad Fauzan menjelaskan fenomena banyaknya ular ditemukan di pemukiman warga tidak terlepas dari peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Ini adalah momentum mereka memasuki fase menetaskan telurnya sekaligus mencari mangsa, seperti tikus dan burung.
Ia mengimbau masyarakat tidak sembarangan menangkap ular jika tidak tahu caranya. Ketika mengetahui ada sarang ular, lebih baik mengisolasinya sekaligus memanggil petugas yang bersangkutan, seperti BKSDA.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaSikat gigi adalah salah satu alat paling penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun, banyak orang seringkali lalai dalam mengganti sikat giginya.
Baca SelengkapnyaBiang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca Selengkapnya