Perjalanan Hidup Ajudan Pribadi, dari Tukang Pijat sampai Kenal Pejabat Tajir
Merdeka.com - Selebgram Akbar Pera Baharudin atau biasa dikenal sebagai Ajudan Pribadi, kini ditangkap polisi karena kasus penipuan. Akbar melakukan dugaan penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp1,3 miliar.
Ajudan Pribadi ditangkap di Jl Bandang, Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (13/3). Korbannya yaitu teman dekatnya berinisial AL.
Sosok Ajudan Pribadi memang cukup terkenal. Akun Instagramnya memiliki 1 juta pengikut, dan akun Youtubenya memiliki 196 ribu subscriber.
Meski begitu, Akbar pernah merasakan sulitnya hidup. Dalam podcast Denny Cagur, Akbar mengaku pernah menjadi penjual kacang, tukang pijat, pemulung, sampai kuli bangunan.
Kehidupannya berubah setelah Akbar bertemu seorang bos. Lalu mereka bertukar nomor ponsel, hingga akhirnya Akbar mendapat tawaran untuk pergi ke Jakarta pada 2017.
“Dia bilang ‘Enak juga pijitan kamu’ lalu dia ngomong nomor kamu berapa, tukeran nomor hp lah. Dia datang ke Makassar lagi, ditelpon aku. Lama-lama, dia nawarin ‘Kamu mau ikut ke Jakarta?’”, Ucap Ajudan Pribadi kepada Denny Cagur dalam podcast tahun 2019.
Di Jakarta, Akbar memulai profesinya sebagai tukang bersih-bersih. Lalu menjadi ajudan pribadi seorang pengusaha kaya. Kehidupan Akbar langsung berubah.
Akbar bertemu dengan orang-orang penting, naik jet pribadi dan sering ke luar negeri.
Akbar mulai mendapatkan ketenarannya saat membagikan momen bersama pejabat negara, hingga jenderal polisi melalui akun Instagramnya.
Selain Instagram, Akbar mulai membuka akun Youtube. Isinya, konten-konten lucu dari tingkahnya yang konyol, membuat banyak masyarakat menontonnya.
Kini Akbar terseret kasus dugaan penipuan yang nilainya mencapai Rp1,3 miliar. AL melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Metro Jakarta Barat pada November 2022. Sempat dua kali mangkir dari panggilan, Akbar berhasil diamankan oleh polisi.
"Kita telah amankan satu orang inisial A yang bersangkutan adalah selebgram," ucap Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Andri Kurniawan kepada wartawan di Mapolres Jakarta Barat, Selasa (14/3).
Modus Penipuan
©2023 Merdeka.com
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi mengungkapkan modus Akbar melakukan penipuan. Akbar menawarkan dua unit kendaraan mewah kepada AL dengan masing-masing harga hingga mencapai ratusan juta rupiah. Dua kendaraan tersebut yakni berupa Toyota Land Cruiser dan Mercedes Benz.
"Terlapor menghubungi korban dengan maksud untuk menawarkan dua unit mobil mewah antara lain satu unit mobil Toyota Land Cruiser tahun 2019 dengan harga Rp400 juta dan mobil Mercedes Benz tipe G63 tahun 2021 seharga Rp950 juta," bebernya.
Setelah keduanya sepakat, AL melakukan transfer dengan cara dicicil sebanyak tiga kali. Hingga akhirnya total transfer yang masuk ke rekening Akbar mencapai Rp1,350 miliar.
Meskipun sudah membayar, kendaraan yang dijanjikan Akbar tak kunjung diterima Al. Akbar beralasan, mobil tersebut mengalami kendala.
"Seiring perjalanan waktu kendaraan yang dijanjikan oleh terlapor ini tidak kunjung datang dan tidak kunjung diserahkan kepada korban," jelas Syahduddi.
Reporter Magang: Shifa Az Zahra
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap alasan Solo dan Semarang menjadi lokasi kampanye akbar Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaArsjad hingga Cak Lontong mencoba untuk meredakan suasana agar tenang dan tak ricuh dari atas panggung.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, suara masyarakat Jateng memang layak diperhitungkan.
Baca SelengkapnyaPotret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca SelengkapnyaMomen kocak jenderal polisi eks ajudan Wapres saat ikut meriahkan perayaan HUT RI ke-78.
Baca SelengkapnyaDengan penuh kesabaran, si penjual es di tepi jalan ini tetap membuka usahanya meskipun sedang hujan deras dan sepi pembeli.
Baca Selengkapnya