'Perang Saudara' di Pilgub Sulsel, Aziz Qahhar ungguli Cakka
Merdeka.com - Pilgub Sulsel 2018 bakal diwarnai 'perang saudara' dari putra pejuang Abdul Kahar Muzakkar. Aziz Qahhar Mudzakkar dan Andi Mudzakkar dipastikan berhadapan untuk memperebutkan kursi wakil gubernur.
Aziz merupakan pasangan Nurdin Halid (NH). Sedangkan Cakka-sapaan karib Andi Mudzakkar, adalah pendamping Ichsan Yasin Limpo (IYL). Patut ditunggu siapa pemenang dari 'perang saudara' putra Abdul Kahar Muzakkar.
Bila melihat statistik atas partisipasi keduanya mengikuti kontestasi politik, Aziz unggul telak dibandingkan Cakka. Di atas kertas, dukungan Aziz sangat merata dan teruji pada berbagai hajatan demokrasi, baik Pilgub Sulsel maupun Pileg. Adapun pengalaman Cakka hanyalah pada Pilkada Luwu.
Bukan rahasia lagi, Aziz memiliki pendukung yang sangat militan di Luwu Raya meliputi empat kabupaten : Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Palopo. Bermodal itu, tokoh yang dikenal sangat religius tersebut tiga kali melenggang mulus menjadi anggota DPD RI. Meski tanpa melakukan kampanye, suara Aziz sangat signifikan bahkan melampaui 1 juta pemilih.
Berbeda dengan Cakka, pengalamannya masih sebatas mengikuti Pilkada Luwu. Dua kali mantan politikus Golkar itu memenangkan hajatan politik tersebut dan menjadi bupati. Dukungan Cakka pada dua Pilkada Luwu terbilang stabil berkisar 83 ribu hingga 84 ribu suara. Belum diketahui pasti bagaimana ketokohan Bupati Luwu tersebut di daerah lain.
Langkah Cakka ikut maju pada Pilgub Sulsel 2018 direspon Aziz dengan santai. Ia mempersilahkan sang saudara untuk ikut berkompetisi mengingat itu adalah hak politik yang dijamin oleh negara. Meski demikian, ia menyadari majunya Cakka merupakan bentuk politik praktis sebagai upaya rival memecah suaranya di Luwu Raya.
"Terkait (majunya Cakka), ini taktik lawan untuk membagi suara saya. Memang tidak sesederhana itu karena siapapun yang maju pastinya mau menang. Yang membedakan kita adalah cara menghitung kekuatan. Dan, saya yakin lebih kuat dari Mudzakkar," ujar Aziz.
Menurut dia, langkah lawan politik menggandeng Cakka merupakan logika pragmatisme politik. Diketahui, Aziz terlebih dulu mendeklarasikan diri maju pada Pilgub Sulsel 2018 bersama NH. Sebelum akhirnya Cakka maju, Aziz juga menolak tawaran kandidat lain. Di mata Aziz, hanya NH yang memiliki idealisme yang sama dalam membangun Sulsel.
Langkah Cakka ikut bertarung pada Pilgub Sulsel 2018 sendiri cukup mengejutkan. Keputusannya melawan Aziz mengingkari pernyataan yang telah diumbarnya ke publik. Terlebih, keluarga Abdul Kahar Muzakkar sejatinya condong memberikan dukungan terhadap Aziz yang memang lebih dulu memutuskan maju pada pesta demokrasi rakyat Sulsel.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga memerintahkan mereka bekerja lebih keras untuk pemenangan pasangan calon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaAziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaSarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.
Baca SelengkapnyaBahtiar lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di daerah dibandingkan di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaMuhadjir Effendy memastikan akan menghadiri panggilan MK terkait sidang sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor tersangka kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN
Baca Selengkapnya"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca Selengkapnya