Penyerang Mapolsek Maro Sebo belum teridentifikasi jaringan teroris
Merdeka.com - Polisi belum menemukan keterkaitan pelaku penyerangan di Mapolsek Maro Sebo, Kabupaten Muara Jambi, Selasa kemarin dengan kelompok radikal atau jaringan teroris tertentu. Polisi pun masih mencari motif pelaku.
"Belum ada dugaan bahwa pelaku masuk dalam aliran apapun, jaringan apapun. Sampai saat ini polisi masih mendalami," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (23/5).
Saat ini, polisi tengah memeriksa kondisi kejiwaan pelaku. Sebab selama diinterogasi, jawaban pelaku kerap melantur.
"Kami perlu ada ahli yang menyakinkan apakah yang bersangkutan ada gangguan kejiwaan atau tidak," tuturnya.
Meski begitu, Polri tetap meningkatkan penjagaan dan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan. Hal itu dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) kepolisian.
"Kami tidak boleh underestimate. Kami tingkatkan pengamanan dan lain-lain. Juga merangkul elemen masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi (hal yang tidak diinginkan)," ucap Iqbal.
Sementara itu, dua anggota kepolisian yang menjadi korban pada penyerangan kondisinya mulai membaik. Mereka mengalami luka bacok di kepala dan punggung akibat sabetan senjata tajam pelaku.
"Korban Alhamdulillah kondisinya saat ini sudah membaik. Kita doakan semakin baik untuk bisa bertugas sebagaimana biasa," Iqbal menandaskan.
Sebelumnya, Mapolsek Maro Sebo diserang orang tak dikenal menggunakan senjata tajam, Selasa 22 Mei 2018 sekitar pukul 14.30 WIB. Akibatnya, dua anggota kepolisian yang sedang berjaga mengalami luka bacok.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaPelaksanaan akan digelar secara serentak di seluruh wilayah Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuh wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi yakni Kota Semarang, Sukoharjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Magelang dan Kendal
Baca SelengkapnyaPolisi membeberkan peran masing-masing para tersangka.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaFadil menjelaskan, netralitas anggota Polri tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Baca Selengkapnya