Penjelasan PLN Bekasi Perihal Seringnya Pemadaman Listrik Mendadak

Merdeka.com - Pemadaman listrik sementara di Bekasi, Jawa Barat sering terjadi selama bulan November 2020 di wilayah tersebut. Bahkan, pemadaman terjadi ketika jam sibuk masyarakat beraktivitas. Kondisi ini cukup dikeluhkan.

"Beberapa disebabkan karena kegiatan pekerjaan pembangunan khususnya perbaikan jalan di seputaran Kota Bekasi," kata Manager Bagian Jaringan PLN UP3 Bekasi, Deni Cardiana, Jumat (27/11).

Proyek itu, kata dia, mengenai kabel milik PLN yang berada di dalam tanah. Sehingga, secara otomatis menyebabkan gangguan listrik di sekitar lokasi kegiatan pemerintah daerah.

Beberapa lokasi mengalami pemadaman listrik di Jalur Very Very Important Person (VVIP) seperti perkantoran gedung DPRD Kota Bekasi, RS Awal Bros dan Mall BTC. Di sana terdampak proyek pembangunan Jalan HM Joyomartono, Bekasi Timur.

"Aset kita terkena kegiatan becko sehingga menyebabkan gangguan," ungkap dia.

Begitu juga pemadaman listrik mendadak di wilayah Mustikajaya dan Bekasi Utara belum lama ini. Ia menyebut, hal itu dampak dari perbaikan jalan dibarengi dengan proyek galian milik pemerintah yang mengenai aset PLN.

Karena itu, PLN meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan komunikasi jika ada pekerjaan proyek infrastruktur. Hal itu guna meminimalisir adanya gangguan kelistrikan yang berdampak pada masyarakat luas.

Menurut Deni, Pemerintah Kota Bekasi sejatinya sudah membuka komunikasi, hanya saja untuk proyek-proyek dengan skala besar. Menurut dia, komunikasi penting sehingga, PLN dapat membantu memonitoring kegiatan pemerintah daerah yang terdapat aset kelistrikan.

"Seandainya ada koordinasi mungkin kami bisa mengawal, sehingga kejadian yang merusak aset PLN bisa kita cegah lebih awal," imbuhnya.

Deni mencatat, selama bulan November 2020 telah terjadi 18 kali trip fider, 13 diantaranya dampak dari pembangunan infrastruktur oleh penggarap proyek pemerintah. Sementara masyarakat tak mau tahu sebab jika ada gangguan kelistrikan.

Ia menambahkan, setiap ada gangguan atau pemeliharaan jaringan untuk meningkatkan kehandalan listrik, maksimal pemadaman selama tiga jam. Setelah itu, masyarakat atau pelanggan dapat kembali merasakan kebutuhan listriknya.

"Jadi ada pola yang sudah baku di PLN, pada saat trip kita sudah melakukan kegiatan investigasi secara protap yang sudah tersusun, jadi upayakan 3 jam maksimal itu pelanggan sudah teraliri listrik kembali," jelas Deni.