Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengacara Ferdy Sambo Rangkum Keterangan Bharada E yang Disebut Inkonsistensi

Pengacara Ferdy Sambo Rangkum Keterangan Bharada E yang Disebut Inkonsistensi Sidang pembacaan duplik oleh penasihat hukum Ferdy Sambo. ©2023 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Jelang babak akhir pengungkapan kasus Brigadir Yosua, Bharada E semakin menjadi pembicaraan publik pasca pembacaan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum.

Dihimpun dari Pledoi para terdakwa, muncul fakta menarik di persidangan 13 December 2022 dimana Bharada E menyatakan secara sadar berbohong terkait keterangannya. Hakim, Jaksa, dan tim Penasihat Hukum dibuat bingung dengan perbedaan keterangan yang muncul.

Setelah ditanya di muka sidang, Richard Eliezer atau Bharada E mengungkap isi berita acara pemeriksaan pada Jumat tanggal 5 Agustus 2022 menjelaskan bahwa dirinya mengaku berbohong dan mengungkapkan bahwa yang menembak Yosua pada peristiwa 8 Juli 2022 hanya Ferdy Sambo. Dirinya menjelaskan bahwa tidak ada tujuan dari kebohongannya tersebut, dan tidak berada di bawah tekanan.

"Saksi Richard Eliezer memberikan keterangan yang tidak konsisten, diduga berbohong dan bahkan tidak bersesuaian dengan fakta yang terungkap di persidangan," kata Tim Kuasa Hukum Ferdy Sambo, Rasamala Aritonang, dalam pembelaan di persidangan, Kamis (2/2).

Setelah ditelusuri dari berbagai sumber, khususnya perjalanan persidangan terdapat 7 (tujuh) versi peristiwa penembakan yang berbeda-beda dan tidak bersesuaian yang disampaikan oleh Bharada E.

Awalnya, pada keterangan Bharada E pada 3 Agustus 2022 dimana masih masuk dalam fase sebelum terungkap, dia menyebut terjadi tembak menembak. Peristiwa Penembakan versi pertama menurutnya adalah peristiwa tembak-menembak antara dirinya dan Korban.

Kemudian, berubah lagi. Pada keterangan 5 Agustus 2022, disebut bahwa Bharada E tidak menembak, dan menyebutkan bahwa seluruh tembakan dilakukan oleh FS dan atas BAP ini menurut Ketua Tim Penasihat Hukum FS, Arman Hanis; penetapan tersangka dan proses hukum kepada FS dilandaskan. Peristiwa penembakan versi 5 Agustus 2022 menurut Bharada E seluruhnya dilakukan oleh FS.

Inkonsistensi Bharada E kemudian juga kembali terjadi, dimana mengaku menembak satu kali, sisanya ditembakkan penembak kedua, seperti disampaikan dalam keterangan yang menurut Bharada E pada 6 Agustus 2022.

Peristiwa penembakan versi ketiga ini, mengacu pada pleidoi terdakwa disampaikan mantan Penasihat Hukum Bharada E yaitu Muhammad Boerhanudin yang disampaikan pada tanggal 8 Agustus 2022 di berbagai media, dimana Bharada E mengaku hanya melakukan 1 (satu) kali tembakan dan sisanya dilakukan oleh pelaku lain.

Selanjutnya mengadu pada pleidoi salah satu terdakwa, terdapat keterangan lain, yaitu Bharada E mengaku menembak 3-4 kali dengan senjata Glock 17, disampaikan pada keterangan 15 Agustus 2022. Seperti tertuang dalam halaman 10-12 No. 29 BAP tanggal 15 Agustus 2022.

Keterangan Bharada E, kembali berubah yaitu mengaku menembak 3-4 kali, lalu FS menembak dengan Glock 19 yang disampaikan pada BAP 18 Agustus 2022. Hal itu, tertuang dalam halaman 9-10 No. 13 BAP Konfrontir tanggal BAP 18 Agustus 2022.

Pada akhir tahun, tepatnya pada 13 Desember 2022, dalam persidangan, keterangan FE berubah lagi dimana ia mengaku menembak 3-4 kali, lalu FS menembak dengan dua senjata. Peristiwa penembakan versi keenam menurut RE dilakukan menggunakan Glock 17 dengan menutup mata dan FE melakukan penembakan dengan menggunakan 2 jenis senjata api.

Terakhir setelah melalui berbagai versi pengakuan, Bharada E mengaku menembak 3-4 kali, kemudian FS menembak dengan senjata baby glock. Peristiwa penembakan versi ketujuh dan terakhir sampai dengan hari ini, disampaikan RE dalam perkara lain, yaitu dalam perkara di mana saksi RE sebagai Terdakwa, dimana diakui oleh RE bahwa bahwa FS menembak korban dengan menggunakan senjata api jenis Baby Glock. Sementara dalam berkas perkara tersebut tidak terdapat senjata api jenis Baby Glock yang disita dan dihadirkan dalam persidangan.

Karena itu, dengan adanya tujuh versi keterangan Bharada E yang tidak konsisten dan telah mengaburkan konstruksi dakwaan dari jaksa yang hanya bertumpu pada keterangan Bharada E.

Saat ini, telah diagendakan pembacaan putusan terdakwa peristiwa Duren Tiga pada 13 Februari 2023 mendatang.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Rahang Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Penyebab Rahang Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

Rahang bengkak bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang memerlukan penanganan berbeda.

Baca Selengkapnya
Tak Dikonfrontasi, Firli Bahuri Diperiksa Sendirian di Bareskrim Besok
Tak Dikonfrontasi, Firli Bahuri Diperiksa Sendirian di Bareskrim Besok

Pemeriksaan ini berbeda dengan SYL pada pekan lalu.

Baca Selengkapnya
6 Penyebab Benjolan di Dagu yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
6 Penyebab Benjolan di Dagu yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

Benjolan di dagu dapat bervariasi dalam penyebab dan sifatnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kembali Diperiksa Kasus Pemerasan, SYL Bakal Dikonfrontir dengan Eks Anak Buah Firli Bahuri
Kembali Diperiksa Kasus Pemerasan, SYL Bakal Dikonfrontir dengan Eks Anak Buah Firli Bahuri

Kembalinya SYL diperiksa, diketahui merupakan lanjutan dari pemeriksaan yang sudah dilakukan penyidik pada Kamis (11/1) kemarin.

Baca Selengkapnya
Tinggi Rendahnya Nada Disebut Intonasi, Ini Penjelasan Selengkapnya
Tinggi Rendahnya Nada Disebut Intonasi, Ini Penjelasan Selengkapnya

Tinggi rendahnya nada dapat memberikan penekanan dalam kata-kata tertentu, membuatnya lebih berarti.

Baca Selengkapnya
Gejala Awal Disfungsi Ereksi, Sadari Sebelum Parah dan Terlambat
Gejala Awal Disfungsi Ereksi, Sadari Sebelum Parah dan Terlambat

Masalah disfungsi ereksi yang dialami oleh seseorang perlu diatasi dengan tepat melalui pemahaman pada gejala awal.

Baca Selengkapnya
13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang
13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

Kasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.

Baca Selengkapnya
Sederet Pasal yang Dilanggar Firli Bahuri hingga Dijatuhi Sanksi Etik Berat
Sederet Pasal yang Dilanggar Firli Bahuri hingga Dijatuhi Sanksi Etik Berat

Firli dianggap melanggar tiga pasal sekaligus karena bertemu Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya