Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pendaki asal Depok meninggal dunia saat menuju puncak Gunung Semeru

Pendaki asal Depok meninggal dunia saat menuju puncak Gunung Semeru Pendakian Semeru. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pendakian puncak Gunung Semeru kembali memakan korban jiwa. Sahat M Pasaribu (23) seorang pendaki asal Jawa Barat meninggal dunia dalam perjalanan pendakian ke puncak tertinggi di Pulau Jawa itu.

Korban meninggal dunia sekitar pukul 00.20 WIB setelah sebelumnya mengeluh sakit dan muntah-muntah. Korban meninggal dunia dalam upaya pertolongan yang dilakukan teman-temannya dan tim bantuan.

"Korban saat ini masih di rumah sakit umum Lumajang menunggu keputusan keluarga," kata Anton Hartadi, Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Malang, Sabtu (7/10).

Sahat M Pasaribu tercatat sebagai warga Sidomukti RT 03/ RW 22 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Korban mengawali pendakian bersama 12 orang teman-temannya Rabu (5/10) pukul 16.00 WIB. Sekitar pukul 21.30 WIB, rombongan mendirikan tiga tenda di sekitar Shelter 4 Ranu Kumbolo.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju Kalimati pada Kamis (6/10) pukul 11.00 WIB. Rombongan terbagi dalam dua kelompok, dan kelompok Sahat bersama 11 orang lainnya, tiba di Kalimati sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat malam tiba dalam suasana hujan gerimis, korban mengeluh masuk angin. Korban juga hanya makan sedikit, sebelum kemudian minta dikerik untuk mengurangi rasa sakit. Sahat malam itu bisa istirahat hingga pagi di tenda.

Jumat (7/10), sekitar pukul 08.00 WIB, korban keluar tenda sambil muntah-muntah dan mengeluh pusing. Tim saat itu memasak dan sebagian packing untuk melanjutkan perjalanan ke puncak Mahameru. Setelah makan bersama-sama, sekitar pukul 12.30 WIB rombongan melanjutkan perjalanan ke Ranupane.

Namun baru berjalan sekitar 200 meter dari Pondok Kalimati (sekitar plang penunjuk arah ke Kalimati), korban tidak kuat berjalan. Korban kemudian berusaha digendong, tetapi karena kondisi fisik teman-temannya, hanya mampu berjalan tidak jauh dari lokasi semula.

Tiga orang teman korban, yakni Luki Prasetya, Okky Rahmawati dan Dimas Regaelon berusaha meminta bantuan ke Ranupane. Sementara anggota lainnya berusaha membawa korban dengan tandu menuju Jambangan.

Selama perjalanan menuju Jambangan, korban terus muntah-muntah. Begitu tiba di Jambangan dan mendirikan tenda, korban diolesi minyak kayu putih. Sekitar pukul 18.00 WIB, korban diberi makan malam, namun hanya sedikit yang masuk.

Saat itu korban juga minum obat penurun panas sambil menunggu bantuan dari Ranupane. Namun kondisinya semakin parah, pukul 19.00 WIB, Muhammad Taufik dan Rahman Arruyyan turun ke Ranupane untuk meminta bantuan.

Korban tidak bisa bernapas, tubuh panas, suaranya mendadak serak dan tidak bisa diajak komunikasi. Korban tidur dengan dua sleeping bag dan berselimut.

Sabtu (8/10) sekitar pukul 00.15 WIB, empat orang tim evakuasi datang dan memberikan oxygen. Tetapi napas korban semakin tidak teratur dan sekitar pukul 00.20 WIB napas korban terhenti dan dinyatakan meninggal dunia.

Sekitar pukul 01.30 WIB, setelah melakukan packing dan membuat tandu, korban selanjutnya dibawa turun. Sekitar pukul 09.40 WIB, tiba di Ranupane.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.

Baca Selengkapnya
13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya

13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengunjungi Desa Ranu Pani, Gerbang Pendakian Menuju Puncak Gunung Semeru
Mengunjungi Desa Ranu Pani, Gerbang Pendakian Menuju Puncak Gunung Semeru

Tak jauh dari Desa Ranu Pani, terdapat sebuah danau yang terus mengalami pendangkalan

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung
Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung

Gunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Penampakan Rumah Mewah Ibu Ani Anak Jenderal, Terbengkalai Bak Hutan tapi Masih Dihuni
Penampakan Rumah Mewah Ibu Ani Anak Jenderal, Terbengkalai Bak Hutan tapi Masih Dihuni

Berikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini
Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini

Karena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.

Baca Selengkapnya