Pemuda gangguan jiwa mengamuk, pecahkan piring dan bakar rumah
Merdeka.com - Rumah di Jorong Batulabi, Nagari Munggo, Kecamatan Luak, Limapuluh Kota Sumbar nyaris ludes terbakar. Kebakaran diduga dilakukan secara sengaja oleh anak pemilik rumah yang diketahui mengalami gangguan kejiwaan.
Bagian dapur rumah yang menjadi sumber api, berhasil dipadamkan sebelum menghanguskan seluruh bagian rumah tersebut. Warga berhamburan untuk memberikan pertolongan setelah mengetahui api mulai menyala.
Sementara lemari, perabotan rumah, piring dan peralatan terbuat dari kaca terlihat banyak yang pecah dan berserakan. Diduga akibat pemuda anak pemilik yang mengalami gangguan jiwa mengamuk sebelum melakukan pembakaran.
"Informasinya, rumah dibakar secara sengaja oleh anak pemilik rumah yang mengalami gangguan jiwa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Sementara kerugian ditaksir tidak terlalu besar, saat ini sedang dalam pendataan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Limapuluh Kota, Irwandi, Jumat (22/12).
Sebelum terjadi kebakaran, kata Irwandi, penduduk sekitar sudah mengetahui peristiwa mengamuknya salah seorang pemuda gangguan jiwa tersebut. Memecah kaca jendela rumah, menumbangkan lemari hingga memecahkan pring.
"Hanya saja setelah melakukan penghancuran seisi rumah, pemuda tersebut menuangkan minyak dan membakar rumah di bagian dapur. Karena api tidak bisa lagi dipadamkan menggunakan peralatan seadanya, sehingga dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran. Alhamdulilah api segera bisa dipadamkan,"tambah Irwandi.
Sementara Ketua Badan Musyawarah (Manus) Nagari Mungo, Yulius bersama anggota, Masnedi membenarkan anak dari keluarga pemilik pemilik rumah mengalami gangguan jiwa. Saat ini masih dalam pengawasan keluarga dan disarankan untuk bisa dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan pengobatan.
"Hendra sudah lama mengalami gangguan kejiwaan. Namun akhir-akhir ini kondisinya kian tak terkendali. Buktinya berupaya memecahkan kaca jendela dan membakar rumahnya," ungkap Masnedi.
Kepala Jorong Batulabi, Nagari Mungo, Suparman menyebutkan, saat ini pemuda dengan gangguan jiwa tersebut dalam pengawasan keluarga dan akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa untuk mendapatkan pengobatan.
Hanya saja saat ini keluarga yang tergolong tidak mampu itu tidak memiliki kartu JKN BPJS.
"Namun kita sudah mempersiapkan kartu JKN BPJS-nya, pemuda dengan gangguan jiwa ini akan segera dirujuk. Semua persyaratan untuk BPJS-nya sudah lengkap. Kita juga sudah koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota dan Dinas Sosial," terang Kepala Jorong.
Pemuda yang tinggal hanya berdua bersama ibunya yang sudah tua tersebut, sangat memprihatinkan dan beresiko untuk terus dibiarkan berada di rumah. Sebab sewaktu-waktu ganngguan kejiwaannya bisa saja memuncak dan mengamuk.
"Sebelumnya juga sudah pernah diperiksa, namun dinyatakan masih normal. Pemeriksaan yang dilakukan pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan sekitar dua bulan lalu itu menyatakan kondisi Hendra normal. Sekarang tentunya sudah berbeda dan harus dirujuk ke rumah sakit jiwa," pungkas Kepala Jorong Batulabi, Suparman.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah kosong ditinggal pemilik pulang kampung kerap menjadi sasaran pencurian dan kebakaran.
Baca SelengkapnyaLedakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca Selengkapnya