Pemkot Samarinda Siapkan Lahan 100 Hektare untuk Pemindahan Balai Kota

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sebagai ibu kota negara (IKN) baru. Sebagai kota penyangga IKN yang juga ibu kota Provinsi Kaltim, pusat Pemerintahan Kota Samarinda bakal dipindah ke Samarinda utara sekitar Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto.

Pemkot Samarinda berencana melakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED) mulai tahun 2020. Lokasi perkantoran atau balai kota baru, bakal menempati areal seluas 100 hektare.

"Tahun depan dilakukan DED-nya, ada 100 hektare. Lahannya, 25 hektare hibah masyarakat, dan 75 hektare untuk relokasi dari provinsi dan pemerintah pusat," kata Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang belum lama ini.

Jaang menerangkan, balai kota dipastikan pindah dari lokasi lama, di Jalan Kesuma Bangsa. "Ya mungkin (dieksekusi) Wali Kota keberapa nanti. Yang penting dasar pemikiran dan DED, kita sahkan tahun depan," ujar Jaang.

Jaang menerangkan, di sekitar lahan Balai Kota baru, memang terdapat areal bekas tambang batubara. "Iya ada di sekitar situ. Yang jelas, kita ajukan DED, kita lihat apakah memenuhi syarat atau tidak. Semangatnya seperti itu," tambah Jaang.

"Kondisi lahan, ada kawasan dataran tinggi, ada dataran rendah. Kita lihat DED-nya. Pembangunannya nanti di masa Wali Kota tahun depan, kita lihat besaran anggaran," ungkap Jaang.

Masih dijelaskan Jaang, dia ingin meninggalkan perencanaan yang baik, dengan memindahkan Balai Kota. "DED tentu perlu anggaran. Sebelum saya berakhir, kita tentukan apa Wali Kota 5 tahun ke depan. Itu dasar pemikiran kita," demikian Jaang.