Pelajar: Apa kita harus jadi aneh kalau ingin seperti Jokowi?
Merdeka.com - Hadir di Kongres Pelajar Nusantara yang digelar di Gedung Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/11), Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dihujani pertanyaan kritis dari para pelajar.
Saat memberi pencerahan kepada para pelajar se-Tanah Air, di atas mimbar, Samad didampingi mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif.
Dalam ulasannya, Maarif lebih menekankan pada wacana masa depan generasi bangsa. Dia mengimbau, pelajar harus memiliki keberanian dan ketegasan. Saat ini, kata Maarif, bangsa kita masih menjadi bangsa terjajah.
"Saat ini, kita masih minder, kita masih menjadi generasi yang terjajah. Jika berhadapan dengan orang asing kita masih menunduk. Sebagai generasi masa depan, kita harus berani dan tegas," kata Maarif di hadapan para pelajar.
Berbeda dengan Maarif, Abraham Samad dalam kesempatan itu lebih banyak berbicara soal kasus korupsi di Tanah Air. Ketua KPK itu mengatakan, dalam waktu kurun satu tahun, pihaknya mengungkap uang negara yang 'digarong' para koruptor sudah mencapai Rp 212,843 triliun.
"Pemerintah harus bisa inovatif untuk mencegah masalah ini (korupsi). Koruptor itu ibaratnya hewan purba, yang dari dulu ada sampai saat ini. Ini masalah negara, pemerintah harus bisa menyelesaikannya," terang Samad.
Sementara itu, di sesi tanya jawab, Abraham Samad dihujani pertanyaan-pertanyaan kritis dari para pelajar. Salah satunya adalah masalah hukuman mati bagi koruptor yang belum diwujudkan.
"Saya sering mendengar, kalau koruptor itu harusnya dihukum mati. Tapi sampai sekarang hukuman mati bagi koruptor tidak pernah diwujudkan," tanya pelajar asal Jawa Timur.
Samad menjawab, hal ini karena berbenturan dengan undang-undang. "Kenapa itu belum bisa dilakukan, karena kita terbentur dengan undang-undang. Koruptor bisa dihukum mati, syaratnya ada dua. Yang pertama korupsi dilakukan secara berulang-ulang dan kedua korupsi dana bencana. Jika dua syarat ini terpenuhi, maka koruptor bisa dihukum mati," ujarnya.
Pertanyaan menggelitik juga datang dari pelajar asal Sumatera Utara, Ardi Harahap. "Saya sering lihat televisi, kalau Presiden Jokowi itu aneh. Apa kita juga harus jadi orang aneh baru bisa jadi pemimpin seperti Jokowi?" ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca Selengkapnya"Ya kan ini menteri dengan presiden. Ya tidak apa-apa lah," kata Anies
Baca SelengkapnyaBegitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca Selengkapnya