Pedagang makanan di sekolah di Lebak harus serahkan identitas diri
Merdeka.com - Pedagang makanan dan minuman yang berjualan di sekolah di Kabupaten Lebak wajib menyertakan fotokopi identitas diri. Hal ini dilakukan agar mudah mencari tahu soal kebersihan makanan dan minuman yang dijajakan di sekolah.
"Penyertaan identitas itu untuk mengetahui kondisi kebersihan makanan dan minuman, apakah terkontaminasi bahan berbahaya atau apakah menyehatkan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Orok Sukmana, seperti dikutip dari Antara, Jumat (13/11).
Saat ini, banyak pedagang makanan dan minuman di sekolah-sekolah, namun belum mengetahui kualitas kebersihan dan kesehatannya. Untuk itu, pihaknya terus mengoptimalkan pemeriksaan terhadap pedagang yang mengedarkan makanan dan minuman tersebut.
Apabila, mereka pedagang menggunakan bahan berbahaya, seperti formalin maupun bahan pewarna tekstil dipastikan akan ditindak. Sebab, makanan itu cukup berbahaya juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi pelajar yang mengonsumsinya.
"Kami melakukan pemeriksaan makanan dan minuman itu melibatkan petugas kesehatan juga menggunakan uji laboratorium," ujarnya.
Menurut dia, penyertaan fotokopi identitas itu guna memudahkan pelacakan para pedagang juga bisa memberikan pembinaan.z Sebagian besar para pedagang itu belum mengetahui tentang positifnya makanan dan minuman tersebut bisa terkontaminasi zat bahan berbahaya.
"Kami berharap melalui penyertaan identitas fotokopi ini bisa menjalin kemitraan dengan pedagang untuk menjaga kebersihan dan kesehatan makanan dan minuman," katanya menjelaskan.
Dia juga mengatakan pihaknya belum lama ini ditemukan makanan tahu ketoprak, otak-otak dan mie ayam kabita yang dijual di sekolah dilaporkan positif menggunakan formalin. Namun, makanan bakso tusuk, cilok dan naget hingga kini masih proses pemeriksaan laboratorium.
"Kami minta pedagang tidak menjual makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya," katanya.
Kepala SDN 1 Mekarsari Kabupaten Lebak Abdul Azis mengatakan pihaknya menyambut positif jika petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kepada pedagang makanan dan minuman untuk diketahui tentang kebersihan dan kesehatannya. Sebab, pihaknya hingga kini belum mengetahui makanan yang diedarkan itu mengandung zat berbahaya.
"Kami berharap petugas setiap bulan melakukan uji laboratorium makanan dan minuman di sekolahnya," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 korban diantaranya merupakan guru dan pelajar yang sedang bepergian dalam rangka perpisahan sekolah.
Baca SelengkapnyaCek NISN dengan nama sekolah sebenarnya caranya tidak begitu sulit. Berikut beberapa langkah mudahnya.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.
Baca SelengkapnyaDokter juga akan memeriksa ciri khusus yang nantinya bisa dijadikan dasar identifikasi identitas kerangka tersebut.
Baca SelengkapnyaMayat perempuan tanpa identitas tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan identifikasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Manfaatkan Kecerdasan Buatan dalam Proses Pembelajaran
Baca Selengkapnya