Tim Mitigasi IDI Catat 640 Dokter Meninggal Dunia Selama Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Ketua Pelaksana Harian Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Mahesa Paranadipa mengungkapkan ada 640 dokter di Indonesia yang gugur selama pandemi Covid-19. Jumlah tersebut tercatat hingga 3 Agustus 2021.
"Per 3 Agustus kami dengan hati yang berat untuk melihat penambahan angka kematian sejawat dokter yang sebelumnya di angka 598 teman sejawat dokter yang gugur dan 3 Agustus angka kami kami update dengan penjumlahan cukup tinggi di angka 640 yang telah gugur," katanya dalam jumpa pers daring, Rabu (4/8).
Jumlah dokter yang meninggal didominasi laki-laki yaitu 535 dokter. Sedangkan, dokter perempuan yang wafat berjumlah 105.
"Berdasarkan gender masih di dominasi dokter laki laki sebesar 84 persen dan yang perempuan 16 persen," ucapnya.
Mahesa menambahkan, jumlah kematian dokter masih didominasi dari pulau Jawa. Paling tinggi di Jawa Timur.
"Untuk wilayah sendiri masih didominasi dari pulau Jawa, tertinggi jumlah kematian dokter ada di Jawa Timur sebanyak 140 orang sejawat dokter, Jawa Tengah 96, DKI Jakarta 94, Jawa Barat, 94," tuturnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.
Baca SelengkapnyaPekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca Selengkapnya