Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandemi Covid-19, Dikti Putuskan Perkuliahan Satu Semester ke Depan Lewat Daring

Pandemi Covid-19, Dikti Putuskan Perkuliahan Satu Semester ke Depan Lewat Daring Ilustrasi laptop untuk kuliah. © slate

Merdeka.com - Pelaksana Tugas Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Nizam mengumumkan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan pembelajaran secara daring pada masa pandemi Corona. Penyelenggaraan pembelajaran daring dilangsungkan selama semester ganjil 2020/2021 mendatang, atau hingga Januari 2021.

"Untuk memastikan di semester depan yang sudah dua bulan lagi ini bisa diselenggarakan dengan baik, maka kita keluarkan kebijakan ya pembelajaran daring kalau yang teoritis. Terutama kan teori bisa dengan daring," ucap Nizam kepada media, Rabu (24/6).

Nizam menyebut, hal itu dilakukan guna pembelajaran bisa kembali berjalan di tengah pandemi namun tak mengesampingkan keselamatan. Opsinya yaitu tetap melanjutkan pembelajaran daring yang menurut Nizam cenderung aman.

"Kalau tiga bulan kemarin (pembelajaran) dengan daring bisa meskipun dengan kelemahan, untuk kedepannya ini kita bisa melakukan dengan daring dengan memperbaiki apa-apa yang kurang kemudian kita sempurnakan," ungkap Nizam.

Dia menyebut saat ini pihaknya tengah memberikan pelatihan kepada seluruh dosen, baik itu dosen akademis maupun vokasional selama sebulan lebih. Atau dari 18 Juni hingga nanti akhir Juli 2020.

"Itu terbuka bagi seluruh dosen tidak berbayar. Dengan tips-tips dari pakarnya, dari praktisi mengenai penggunaan teknologi untuk pembelajaran daring. Tentang pedagoginya, tentang perencanaan pembelajarannya, manajemen sistemnya, dan tentu juga kita tekankan hemat pulsa," ucap Nizam.

Protokol Kesehatan Pembelajaran Luring

Sementara itu, Nizam mengakui memang ada beberapa mahasiswa yang tak bisa melakukan pembelajaran daring dan mesti tatap muka, misalnya seperti saat mengerjakan tugas akhir atau mahasiswa yang praktikum. Namun begitu, jika bisa daring, Nizam menekankan agar dilakukan pembelajaran daring terlebih dahulu.

"Tapi tentu semuanya tidak bisa kita alihkan ke dalam teknologi, oleh karena itu tentu kita siapkan protokolnya. Panduan kita siapkan dan kemarin kita exercise kepada para ahli kesehatan untuk nanti dalam waktu dekat akan kita rilis, untuk bagaimana membuka laboratorium, studio, bengkel, workshop, dan sebagainya supaya pembelajaran dan kompetensi bisa kita pastikan dengan aman," tandas dia.

70 Persen Puas Saat Pembelajaran Daring

Nizam mengatakan, dari evaluasi pihaknya sebanyak 70 persen lebih mahasiswa maupun dosen yang melakukan pembelajaran daring selama tiga bulan lalu mengaku puas.

"Dari evaluasi yang kita lakukan sebanyak 70 persen lebih itu mengatakan cukup baik sampai sangat baik," ujar Nizam.

Sementara 30 persen mengaku masih ada kekurangan dalam pembelajaran daring tersebut. Mereka, kata Nizam mengaku masih ada kendala. Kendala yang paling banyak dikeluhkan adalah jaringan.

"Jaringan itu keterjangkauan jaringan, kemudian stabilitas jaringan kadang-kadang suara ilang lagi di tengah-tengah kuliah, terputus. Tapi itu kejadiannya tidak tiap hari ya, artinya angkanya sekitar 20 persen mengeluhkan jaringan," beber Nizam.

Selain itu, lanjut Nizam pemanfaatan teknologi di beberapa perguruan tinggi juga masih belum optimal. Hal ini karena memang ada sebagian dosen yang belum siap untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

"Di samping juga tambahan beban biaya ya karna (beban) pulsanya bertambah ya dipakai untuk pembelajaran," ucap Nizam.

Semester Depan Akan Lebih Baik

Nizam mengaku bahwa semester depan harusnya pembelajaran daring di perguruan tinggi bisa lebih baik. Karena dibandingkan kemarin, saat awal pandemi Covid-19, baik dosen maupun mahasiswa tanpa persiapan melakukan pembelajaran daring. Sementara semester depan para dosen diberikan persiapan dan pelatihan pembelajaran jarak jauh tersebut.

"Di semester depan kita persiapkan lebih baik, kalau kemarin itu hampir tanpa persiapan ya," ucapnya.

"Sehingga di semester depan kita persiapkan secara lebih baik, ada pelatihan-pelatihan pembelajaran yang efisien dengan pulsa yang lebih hemat," sambungnya.

Dikatakan Nizam, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar mendukung pembelajaran jarak jauh bagi para mahasiswa. Hal ini dengan cara meminta Kominfo untuk mengamankan jaringan di daerah-daerah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal.

"Karena mahasiswa kan saat ini sudah berada di kampung halamannya masing-masing, ada di desa, ada di desa-desa yang mungkin belum terjangkau internet dengan baik. Serta stabilitas jaringan juga akan ditingkatkan," ucapnya.

Reporter: Yopi Makdori

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.

Baca Selengkapnya
Dampak Banjir, 29 Sekolah di Demak Berlakukan Belajar Online
Dampak Banjir, 29 Sekolah di Demak Berlakukan Belajar Online

Sejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs
Tak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs

Perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pesan Mendikbud Nadiem di Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Lanjutkan
Pesan Mendikbud Nadiem di Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Lanjutkan

Menurut Nadiem, manfaat program Merdeka Belajar tersebut dirasakan guru, pelajar, maupun mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Cara Menghadapi Hidup Banyak Masalah, Dijamin Lebih Tenang
Cara Menghadapi Hidup Banyak Masalah, Dijamin Lebih Tenang

Setiap masalah yang kita hadapi merupakan peluang untuk belajar dan mengasah keterampilan penyelesaian masalah.

Baca Selengkapnya