Pabrik obat palsu di Bandung beromzet Rp 16 miliar per bulan

Merdeka.com - Praktik pembuatan dan penjualan obat palsu yang dilakoni BH (59), beromzet sekitar Rp 540 juta per hari. Sedangkan per bulannya, diperkirakan pabrik obat palsu di Bandung itu mampu menghasilkan keuntungan Rp 16 miliar.

Menurut Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi, untuk jumlah yang diproduksi, seharinya BH bisa mencapai 600 ribu tablet. Obat itu dikemas menjadi 10 butir per kemasannya.

"Nah satu kemasan itu dijual Rp 9.000, kita kalikan 60 ribu kemasan, jumlahnya Rp 540 juta, kalikan satu bulan ini bisa mencapai sekitar Rp 16 miliar," terang Mashudi di lokasi penggerebekan, Jalan Dian Permai Blok M, nomor 11, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jumat (24/1).

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan, yang menyaksikan penggerebekan menambahkan, meski baru beroperasi dua tahun BH memang melakukan produksi dalam jumlah besar.

"Mereka yang memproduksi dalam skala besar ini sudah lama buat obat palsu memang, dari informasi warga akhirnya kita lakukan penggerebekan," jelasnya.

Kini BH beserta para karyawannya telah dilakukan pemeriksaan di Mapolrestabes Bandung. Sedangkan jutaan pil yang belum dan sudah dibungkus diamankan untuk barang bukti, berikut alat produksi berupa cetakan, dan kebutuhan farmasi lainnya.

BH cukup cerdik menyembunyikan praktik nakalnya tersebut. Untuk masuk ke ruangan tersebut, BH menutup pintu dengan tumpukan batu bata.

Orang yang ingin masuk harus menaiki tumpukan batu bata dan kembali turun hingga bisa menemukan pintu masuknya. Ruangan itu dibagi empat sekat yang terdiri dari ruang produksi, pencetakan, peracikan dan pengemasan. Saat memasuki ruang itu, bau terasa menyengat di hidung.