Orangutan gigit empat jari warga Sampit hingga nyaris putus
Merdeka.com - Orangutan menggigit empat jari seorang warga sampit hingga nyaris putus. Pria yang diketahui bernama Kurnadi (45) ini diserang ketika berada di dalam areal perkebunan sawit milik Koperasi Wahana Juang.
"Akibat serangan orangutan tersebut korban mengalami luka serius pada bagian jari tangan kiri," kata Koordinator Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotim Ian Setiawan di Sampit, Selasa (30/10), seperti dilansir Antara.
Korban ditemukan keluarganya dalam posisi tidak sadarkan diri. Namun, ketika melihat luka di bagian jari tangan sebelah kiri, Kurnadi lantas dilarikan menuju rumah sakit dr Murjani Sampit.
"Keluarga saat itu juga berada di perkebunan, tapi posisinya berjauhan," ungkap Ian.
Dari hasil pemeriksaan medis, empat jari korban nyaris putus akibat gigitan orang utan tersebut. Atas kejadian itu, BKSDA Kabupaten Kotim belum bisa memberikan keterangan lengkap karena korban masih dalam perawatan.
"Kami siap turun ke lapangan untuk menangkap orangutan tersebut, namun tentunya setelah ada keterangan dari korban, sebab jumlah orangutan yang menyerang juga belum diketahui," katanya.
Dari keterangan korban, orangutan kerap muncul secara berkelompok dengan jumlah 10 ekor di lokasi tersebut.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaKapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaMemiliki anak yang cerdas dan pandai berbicara sejak usia kecil merupakan harapan banyak orangtua. Ketahui Cara mendidik anak yang pandai berbicara ini.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah alasan mengapa seseorang bisa selalu terlambat.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca Selengkapnya