Orangtua lengah, balita di Lebak tewas tenggelam di sungai
Merdeka.com - Seorang balita bernama Muhamad Nur Septiyansyah (4 tahun), warga Kampung Bojong Kapunah, Desa Sukamekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, tewas tenggelam di saluran Sungai Ciujung.
Berdasarkan informasi dihimpun, balita malang itu sebelum tenggelam diketahui tengah asyik bermain bersama teman-temannya, di bantaran Sungai Ciujung. Karena orangtuanya lengah, akhirnya korban terpeleset dan jatuh ke sungai, lantas tenggelam.
Korban merupakan anak dari pasangan suami istri Slamet (35 tahun) dan Nurhaeni (30 tahun). Kejadian itu membuat warga sekitar terkejut. Warga kemudian berupaya mencari korban selama satu jam.
"Saya panik setelah melihat korban meminta tolong. Namun saya tidak langsung menolong korban karena saya tidak bisa berenang, akhirnya saya memutuskan untuk memberitahu warga lain untuk menolongnya," ujar Siti Rohma, salah satu saksi mata kepada wartawan di Lebak, Banten, Senin (7/9).
Siti mengungkapkan, dia sangat menyesal karena tidak dapat berenang dan menolong korban. Balita nahas itu ditemukan satu jam kemudian dalam keadaan tewas.
"Satu jam kemudian akhirnya korban ditemukan. Namun sayang nyawanya sudah tidak tertolong," ujar Siti.
Sementara itu, Kepala Desa Sukamekarsari, Abdul Rahman, membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan, langsung ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga.
"Kejadian ini harus menjadi evaluasi para orangtua untuk mengawasi anaknya bermain di mana saja. Apalagi ini anak kecil bermain di pinggir sungai tanpa pengawasan orangtuanya," kata Abdul.
Hingga kini pihak keluarga korban belum bisa dimintai keterangan, karena kondisi mereka masih berduka.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya