Novel Sindir Hasil TWK Lebih Rahasia Rekam Medis: Sangat Rahasia
Merdeka.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan beserta pegawai lainnya belum mengaku belum mengetahui hasil dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Meskipun telah memintanya kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di KPK.
Novel mencontohkan hasil TWK itu seperti rekam medis pasien. Hasil rekam medis rahasia namun boleh diperlihatkan kepada pasien.
"Sekarang begini logikanya, orang yang sakit itu rekam medisnya sangat rahasia, tapi kalau yang bersangkutan minta pasti dikasih. Itu yang paling rahasia. kalau kami dilakukan asesmen, itu biasanya digunakan untuk feedback. ini tidak dilakukan, hasilnya tidak diberikan, kami minta pun pun enggak dikasih," katanya di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (8/6).
Sehingga, katanya, tak ada alasan rahasia apabila diminta langsung kepada yang menjalani TWK. "Enggak ada dasar hukum yang katakan itu rahasia," tegasnya.
Tak hanya itu, ia dan pegawai lainnya dibuat stigma yang menyatakan kalau sudah tak dapat dibina. Sehingga, kata Novel, apa yang terjadi saat ini masalah yang serius.
Kepala BKN Menjadi Sorotan
Lalu terkait dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Novel melihat bahwa dalam peraturan atau kerjasama antara KPK-BKN dalam asesmen. Namun posisinya bukan hanya yang diajak koordinasi.
"Tes asesmen kan tugasnya KPK, bukan BKN ya. soal KPK kemudian meminta bantuan BKN itu lain soal," katanya.
"Tetapi kemudian kepala BKN tampaknya dalam beberapa penyampaian membuat seolah-olah beliau punya otoritas. Apakah ada dasar hukum yang katakan itu? Saya pastikan tidak ada. Jadi ketika pejabat bertindak sewenang-wenang bertindak yang berlebihan tidak ada dasar hukumnya dan kemudian ada implikasi yang besar, dan bahkan melanggar HAM yang mendasar yaitu timbul stigma maka itukan masalah yang serius," bebernya.
Dalam hal ini, lanjut Novel, ia pun menanyakan ke Komnas HAM perlu kah melaporkan Kepala BKN. Sebab, dalam proses ini Kepala BKN menjadi sorotan.
"Sementara tidak kami lakukan (laporan). Semoga nanti dalam laporan ini kalau memang betul Kepala BKN menjadi pihak yang membuat stigma tadi, membuat proses-proses yang bermasalah saya kira itu harus dihentikan tidak boleh dibiarkan. Dan ini penting untuk jadi preseden buruklah ya, agar tidak terjadi lagi kepada aparatur yang lain yang bekerja baik kemudian dikerjai dengan cara-cara begitu," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca SelengkapnyaHasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.
Baca SelengkapnyaRasa "berat" karena kurang tidur bisa membuat kita lebih mudah lelah. Akumulasi stres fisik & emosional dari kelelahan itu kemudian bisa membuat susah tidur.
Baca SelengkapnyaTak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang menganggap bahwa memasak adalah cara yang baik untuk menenangkan diri, terutama saat merasakan stres.
Baca Selengkapnya