Ngebut skripsi hingga lupa makan, Axel tewas mengenaskan di indekos
Merdeka.com - Sungguh tragis nasib Axel Pandaga Wicaksana (22), mahasiswa yang ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di tempat tidurnya. Sekitar empat hari, jasad korban baru diketahui oleh sepupunya yang tinggal satu indekos.
Axel yang kuliah masuk semester delapan dan sedang menempuh skripsi ditemukan tergeletak dengan tubuh menghitam.
Kasat Reskrim Polres Kota Malang AKP Adam Purbantoro mengungkapkan bahwa kematian korban karena sakit jantung. Korban langsung dimakamkan oleh keluarganya di Kesamben, Blitar.
"Tadi dokter rumah sakit Saiful Anwar sudah menjelaskan hasil autopsi. Jadi ditemukan jantung Axel yang mengkerut, pompa ke jantung berkurang. Jadi ini diduga penyebab kematian almarhum," kata Adam di Malang, Kamis (5/2).
Jasad Axel ditemukan di dalam indekosnya Jalan Sumbersari Gang IV Lowokwaru, Rabu (4/2). Sebagian tubuhnya berada di antara tempat tidur dan lantai, dengan posisi terlentang, kepala mengarah ke pintu kamar. Tubuhnya sudah membengkak dan menghitam. Bau busuk pun menyengat ke sekitar kamar.
"Keluarga juga mengungkapkan kalau Axel juga sakit kanker tulang. Dia juga rutin mengomsumsi obat. Mungkin karena sedang ngebut mengerjakan skripsi terus perutnya kosong. Hasil autopsi memang perutnya kosong, enggak ada makanan," jelas Adam.
Berdasarkan keterangan penghuni kamar yang lain, sudah beberapa hari terakhir mencium bau tidak sedap dari kamar Axel. Namun mereka hanya menggunjingkan saja. Baru setelah sepupu korban, atas nama Hendra datang dari KKN membuka pintu.
Axel tercatat sebagai mahasiswa semester delapan di Universitas Malang (UM) jurusan Elektro. Dia menempati indekos putra Al Firdaus kamar A11 bersama Hendra.
"Hendra baru datang dari KKN dan saat masuk kamar melihat kondisi Axel seperti itu. Karena takut, melapor saya. Saya lalu mengajaknya laporan ke Polsek Lowokwaru," kata pengelola indekos, Choirudin di lokasi, Rabu (4/2) malam.
Choirudin tidak menduga kalau ada yang meninggal di indekos, karena kondisi indekos memang sedang sepi musim libur kuliah. Sebagian besar indekos ditinggal pulang penghuninya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaAyah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca SelengkapnyaHasilnya Autopsi ditemukan sejumlah luka memar pada tubuh korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaAjakan itu ditolak korban lantaran mantan suaminya itu bersikap kasar.
Baca SelengkapnyaAneurisma otak adalah kondisi medis yang serius di mana terjadi pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak.
Baca SelengkapnyaKeluarga pun menghentikan proses hukum dengan menolak dilakukan autopsi.
Baca SelengkapnyaKesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya