Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nestapa juru parkir jual ginjal demi biaya sekolah anak

Nestapa juru parkir jual ginjal demi biaya sekolah anak Walikota Palembang temui pria penjual ginjal. ©2017 merdeka.com/irwanto

Merdeka.com - Warga Palembang dihebohkan dengan aksi seorang pria berjalan keliling sambil membawa tulisan menjual ginjal. Uang penjualannya untuk membayar biaya sekolah anaknya.

Pria itu bernama Herman (45), seorang tukang parkir. Dia dikabarkan sempat depresi berat tiga tahun lalu karena masalah ekonomi keluarga. Herman tinggal menumpang di rumah teman bersama keluarganya di Jalan Sultan Mansyur, Lorong Gelora, Bukit Besar, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.

Herman mengaku niat menjual ginjal ketika mengetahui anak ketiganya harus membayar Rp 2 juta untuk masuk ke salah satu SMA Negeri di Palembang. Dia kehabisan akal karena limit waktu pelunasan tinggal beberapa hari lagi, tepatnya tanggal 10 Juli 2017.

Tanpa sepengetahuan keluarga, Herman mengambil kertas bekas tugas sekolah anaknya untuk menulis pengumuman menjual ginjal. Dia lantas berkeliling kota dengan harapan ada warga yang berminat untuk membeli ginjalnya.

"Tidak ada yang nawar, cuma banyak yang kasih duit. Kemarin ada yang bawa pulang ke rumah, padahal masih ingin keliling, siapa tahu ada yang mau," ujarnya.

Sementara itu, Fitrianti (40) mengaku tak menyangka suaminya melakukan aksi nekat itu. Padahal persoalan bayaran masuk sekolah anaknya itu sudah dirahasiakan agar tidak terdengar oleh suaminya.

Penghasilan Herman sebagai tukang parkir tak cukup menutupi biaya hidup keluarga sehari-hari. Beruntung, anak sulungnya telah bekerja sebagai pramusaji di restoran yang kerap menyisihkan gaji untuk keluarganya.

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 5 Palembang, Zulfikri membenarkan pihaknya menarik biaya masuk sekolah bagi calon siswa. Bahkan, iuran tersebut telah terjadi setiap tahun saat penerimaan siswa baru.

Menurut dia, besaran biaya yang direncanakan untuk diberlakukan tahun ini sebesar Rp 1,2 juta. Semuanya dipergunakan untuk biaya seragam siswa baru, mulai dari jas, kostum olahraga, pakaian muslim, topi, dasi, termasuk biaya foto.

"Cuma Rp 1,5 juta, tidak benar ada Rp 1,9 juta atau Rp 2 juta itu. Itu untuk pakaian karena diseragamkan, tiap tahun memang ada," ungkap Zulfikri di rumah dinas Gubernur Sumsel, Senin (10/7).

Terkait dengan permasalahan dihadapi Herman (42) yang nekat menawarkan ginjal untuk biaya masuk sekolah anaknya di SMK Negeri 5 Palembang, Zulfikri mengaku akan menggratiskan seluruh biaya jika memenuhi syarat, salah satunya keterangan miskin dari kelurahan.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin ketika mendapat kabar langsung memanggil Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo dan Kepala SMK 5 Palembang, Zulfikri, termasuk Herman, orangtua siswa yang berkeliling Palembang untuk menawarkan ginjalnya.

Alex meminta semua pihak tidak mempelintir pemberitaan itu dengan program sekolah gratis di Sumsel yang telah lama bergulir. Sebab, biaya itu bukan untuk operasional sekolah.

"Jangan ditambahin, jangan dipanas-panasi, bukan biaya sekolah. Yang benar ini Rp 1,2 juta untuk bayar, nebus seragam sekolah," ungkap Alex, Senin (10/7).

Menurut dia, penarikan biaya seragam tersebut bisa dibenarkan jika berdasarkan kesepakatan antar siswa dan Komite Sekolah. Namun, iuran itu tidak diberlakukan bagi siswa kurang mampu dengan melampirkan surat keterangan dari kelurahan.

"Kalau untuk bayar sekolah baru salah. Ini adalah kesepakatan Komite Sekolah dan orangtua, itu dibenarkan. Tapi perda kita ada aturannya 20 persen untuk siswa miskin gratis," ujarnya.

Wali Kota Palembang Harnojoyo akan menyelesaikan persoalan itu dan berjanji memberikan pekerjaan layak. Harnojoyo mendatangi rumah Herman di Jalan Sultan Muhammad Mansyur, Lorong Gelora, Bukit Besar, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, Sabtu (8/7) malam.

Harnojoyo mengaku mendapatkan informasi itu dari Instagram. Dia pun menginstruksikan kepada anak buahnya untuk mencari tahu keberadaan pria itu.

Harnojoyo mengaku iba sekaligus kagum dengan perjuangan Herman yang ingin berbuat apa saja dengan anaknya, terlebih dibidang pendidikan. Agar niat Herman untuk menjual ginjal batal, Harnojoyo berjanji akan membantu menyelesaikan masalah ini hingga tuntas sehingga anaknya bisa mengenyam pendidikan seperti siswa-siswa lain.

"Sudah selesai, semuanya saya bantu untuk pendidikan anak-anak pak Herman. Ini contoh orangtua yang berjuang demi anak-anaknya," ujarnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah

Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.

Baca Selengkapnya
Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian
Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian

Makanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.

Baca Selengkapnya
Badan Gemetar karena 2 Hari Tak Masak, Nenek Ini Bertahan Hidup dengan Rebusan Daun Singkong
Badan Gemetar karena 2 Hari Tak Masak, Nenek Ini Bertahan Hidup dengan Rebusan Daun Singkong

Tinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.

Baca Selengkapnya
Hanya di Indonesia, Pria Ini Asyik Makan Sambil Lihat Tawuran di Pinggir Jalan, 'Emang Seru Nih di Sini'
Hanya di Indonesia, Pria Ini Asyik Makan Sambil Lihat Tawuran di Pinggir Jalan, 'Emang Seru Nih di Sini'

Alih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.

Baca Selengkapnya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Pria Tua Tukar Dagangan Sama Beras Sedapatnya, Demi Sang Ibu Usia 103 Tahun Bisa Makan
Kisah Pilu Pria Tua Tukar Dagangan Sama Beras Sedapatnya, Demi Sang Ibu Usia 103 Tahun Bisa Makan

Sejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.

Baca Selengkapnya
Ajakan Rujuk Ditolak, Pria di Palembang Mengamuk Tikami Mantan Istri dan Calon Suaminya
Ajakan Rujuk Ditolak, Pria di Palembang Mengamuk Tikami Mantan Istri dan Calon Suaminya

DN gelap mata mengetahui mantan istrinya AG (24) akan menikah lagi. Dia menikami wanita itu hingga terluka parah sedangkan calon suaminya FR (30) tewas.

Baca Selengkapnya