Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nelayan kecil kerap hadapi masalah klasik

Nelayan kecil kerap hadapi masalah klasik Nelayan kerang hijau Teluk Jakarta. ©Reuters/Beawiharta

Merdeka.com - Berbagai persoalan mendasar masih banyak dihadapi para nelayan Indonesia. Meski sudah lama mengemuka, pemerintah belum mampu mengatasinya sehingga tingkat kesejahteraan nelayan masih belum sesuai harapan.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Masyarakat Nelayan Indonesia (HMNI) Provinsi Jawa Barat Khaerul Umam mengatakan, persoalan klasik ini hampir dialami seluruh nelayan di Indonesia. Melihat Jawa Barat, permasalahan yang dialami itu-itu saja di antaranya bahwa nelayan tidak memiliki tempat penyimpanan ikan hasil tangkapan mereka.

Padahal, gudang pendingin ini sangat penting agar ikan hasil tangkapan nelayan memiliki daya tawar yang baik karena hasil yang segar. Akibatnya, mereka harus menjual ikan dengan harga murah kepada para tengkulak.

"Hampir di semua daerah, nelayan kecil ini tidak punya pendingin. Akhirnya mereka menjual ikan ke tengkulak dengan harga murah. Daripada enggak ke jual, busuk," kata Umam di Bandung, Minggu (21/8).

Selain itu, menurutnya banyak nelayan di Indonesia yang melaut dengan menggunakan kapal tradisional. Hal ini berpengaruh terhadap daya jangkau sehingga berdampak pula pada jumlah tangkapan ikan. "Yang paling krusial, permasalahannya perahu. Perahu kita itu konvensional," jelasnya.

Padahal, nelayan di negara lain sudah mengadopsi kapal-kapal modern. Tidak hanya itu, nelayan-nelayan di Indonesia pun minim informasi penting saat mereka hendak melaut. Sehingga informasi hanya dilakukan berdasarkan catatan perkiraan.

"Mereka tidak diberikan jalur untuk mendapatkan satelit. Harusnya di kampung nelayan ada informasi, kapan ada badai. Membaca ikan, Agustus ini musim ikan apa," ungkapnya.

Kondisi ini berbeda dengan industri perikanan besar yang sudah memiliki alat-alat yang lebih modern. Tak sampai di situ, tingkat pendidikan nelayan pun tergolong rendah.

"Mereka pun dihadapkan pada kendala modal," ujarnya. Lanjut dia seharusnya saat ini nelayan lokal memiliki peluang untuk menangkap ikan lebih banyak.

Saat ini, kata dia, pemerintah sudah melarang kapal-kapal asing melaut di perairan Indonesia sehingga nelayan lokal tidak perlu khawatir berbagi tangkapan ikan dengan nelayan lain. Oleh karena itu, HMNI bertekad untuk memberikan advokasi untuk meningkatkan kualitas nelayan kecil.

Bidang Humas HMNI Wendy Irawan mengatakan, berbagai bentuk pendampingan akan diupayakan HMNI. Di antaranya menyangkut pendidikan dan permodalan.

"Intinya agar nelayan tahu hak-hak mereka seperti apa," kata Wendy. Dia, mengakui, saat ini pemerintah memiliki program yang baik untuk mendukung operasional nelayan kecil.

"Makanya kami akan mengadvokasi nelayan, agar mereka bisa merasakan program-program tersebut," tandasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Nelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat
Nelayan Indramayu Curhat Dipalak Bajak Laut, Ganjar: Kita Sikat

Ganjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.

Baca Selengkapnya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
'Orang Kaya Pada Masanya', Cerita Pasangan Kakek Nenek Naik Haji Tahun 1966 Berangkat Pakai Kapal Laut, Begini Suasana Mekkah
'Orang Kaya Pada Masanya', Cerita Pasangan Kakek Nenek Naik Haji Tahun 1966 Berangkat Pakai Kapal Laut, Begini Suasana Mekkah

Tak terkira, suasana kota Mekkah tempo dulu cukup berbeda dengan saat ini.

Baca Selengkapnya
Kapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat
Kapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat

Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya

Nilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.

Baca Selengkapnya
Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat
Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat

Kehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.

Baca Selengkapnya