Negosiasi alot, pemulangan eks Gafatar asal Sumsel terlambat
Merdeka.com - Pemulangan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Sumsel dari Boyolali, Jawa Tengah, diperkirakan mengalami hambatan. Sebab, tim menjemput masih melakukan negosiasi yang terbilang cukup alot.
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Syaiful Zachri mengungkapkan, dari informasi yang diterimanya, saat ini tim penjemput dari Dinas Sosial dan Kesbangpol Sumsel belum berhasil menjemput sepuluh warga Sumsel eks Gafatar. Padahal dijadwalkan mereka akan diterbangkan ke Palembang hari ini.
"Negosiasi masih dilakukan, ada tim dari Pemprov Sumsel di lokasi," ungkap Syaiful, Jumat (29/1).
Oleh karena itu, pihaknya hingga kini belum mengetahui pasti kapan jadwal pemulangan. Jika sudah menerima kabar, sejumlah personel kepolisian akan siaga mengawal penjemputan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang menuju penampungan sementara di Trauma Center Plaju Palembang.
"Kita selalu siap kapan dibutuhkan," ujarnya.
Dikabarkan, ke sepuluh warga Sumsel tersebut enggan dipulangkan dengan alasan tidak ada lagi tempat tinggal. Mereka memilih menemui sanak saudaranya di pulau Jawa.
"Kita masih tetap menunggu. Mungkin setelah dapat pencerahan, mereka dapat kembali ke Sumsel," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andika meminta Bawaslu dan Gakkumdu Sumsel segera mengambil langkah cepat.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyediakan 20 unit bus dengan kapasitas penumpang sekitar 40-50 orang per bus
Baca Selengkapnyaatoni mengajak seluruh pihak untuk mempertahankan kondusifitas daerah, menjaga Provinsi Sumsel agar aman dan damai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 01 Anies Baswedan mengunjungi warga terdampak bencana di Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKasus ini berakhir damai dengan sanksi berupa cuci kampung alias bayar denda.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca Selengkapnya