Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Natalius Pigai sebut hanya dua janji Jokowi ke Papua yang diwujudkan

Natalius Pigai sebut hanya dua janji Jokowi ke Papua yang diwujudkan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait janji-janji politiknya yang belum sepenuhnya diwujudkan. Khusus di Papua, dia mencatat ada 39 janji Jokowi. Tapi sampai menjelang berakhirnya masa jabatan, hanya dua janji yang berhasil diwujudkan.

Hal ini disampaikan Natalius di sela menghadiri acara dialog kebangsaan '2019 Presiden Harapan Rakyat' di Jalan Buncit Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (20/4).

"Di tingkat nasional yang kami hitung itu kurang lebih 66 janji presiden yang secara langsung dan tidak tercatat itu lebih dari mungkin ratusan, lebih dari itu. Di Papua saja, 39 janji. Setelah kami hitung di Papua hanya dua yang realisasi," jelasnya.

Natalius menyebutkan dua janji yang Jokowi berhasil wujudkan hanya pembangunan jalan trans Wamena-Nduga dan pasar kecil untuk para mama papua. "Hanya dua itu dari 39 janji. Di tingkat nasional dari 66 janji itu masih didalami bahwa tidak semua janji itu telah ditepati secara baik dan benar," ujarnya.

Ia mengatakan berkumpulnya para tokoh dalam diskusi kebangsaan yang diselenggarakan Gentari (Generasi Cinta Negeri) karena mereka selama empat tahun ini menyelami penderitaan rakyat, melihat secara langsung kondisi riil di lapangan.

"Jadi setelah mengevaluasi, mengukur antara perkataan dan perbuatan oleh presiden, janji-janji oleh presiden ternyata tahun yang keempat ini rata-rata tidak menepati janji," kata dia.

Bukti belum terwujudnya janji-janji Jokowi bisa dilihat melalui sebaran informasi di berbagai media baik media massa maupun media sosial. Selain janji pembangunan Papua yang hanya terwujud dua infrastruktur, Natalius mengatakan angka kemiskinan di negara ini juga meningkat. Rasio angka kematian ibu dan anak juga cukup tinggi. Termasuk kasus kelaparan di Asmat.

"Beberapa waktu lalu kita juga lihat hampir sekian puluhan orang mati di Asmat. Pada saat yang sama lebih dari 40 orang mati di Kabupaten Dogiya di Papua. Di tempat lain juga mengalami hal yang sama. Karena ini jaminan kepastian hidup yang tidak begitu mampu ditepati oleh presiden," jelasnya.

Karena banyaknya janji yang tak ditepati Jokowi, maka rakyat bisa mencabut mandatnya untuk mendukung Jokowi sebagai Presiden. "Janji-janji yang tidak mampu ditepati presiden maka rakyat Indonesia mencabut kedaulatannya karena kedaulatan itu dimiliki oleh rakyat. Kedaulatan tersebut diberikan oleh presiden pada saat pemilihan. Rakyat kalau merasa janji-janji dan harapannya tidak terpenuhi, rakyat berhak mencabut kedaulatannya tersebut," ujarnya.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Temui Jokowi, Muhadjir Lapor Pembangunan Gudang Pangan Atasi Kelaparan di Papua
Temui Jokowi, Muhadjir Lapor Pembangunan Gudang Pangan Atasi Kelaparan di Papua

Menjadikan Sinak sebagai pusat distribusi dan pergudangan diharapkan bisa menekan ongkos distribusi.

Baca Selengkapnya
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Naikkan Gaji PNS dan Gencarkan Bansos Jelang Pilpres, Ini Tanggapan Ganjar
Jokowi Naikkan Gaji PNS dan Gencarkan Bansos Jelang Pilpres, Ini Tanggapan Ganjar

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi langkah Presiden Jokowi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu

Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini
Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini

Selain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Ketum Projo Menjawab Teka-Teki soal Pilihan Jokowi di Pilpres 2024
Ketum Projo Menjawab Teka-Teki soal Pilihan Jokowi di Pilpres 2024

Budi Arie menyebut masyarakat sudah paham kemana Presiden Jokowi akan menjatuhkan pilihan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Instruksi Jalan Daerah di Sulawesi Utara dengan Anggaran Rp183 Miliar
Jokowi Resmikan Instruksi Jalan Daerah di Sulawesi Utara dengan Anggaran Rp183 Miliar

Diharapkan konektivitas dan aksesibilitas di Sulawesi Utara akan makin baik.

Baca Selengkapnya