Muktamar NU 2020, Rois Amm dan Tanfidziah dipilih lewat sistem Ahwa
Merdeka.com - Sidang Pleno Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang menyampaikan sidang hasil komisi organisasi, bahtsul masail, dan program kerja organisasi, memutuskan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) akan digunakan pada 2020 untuk memilih rois aam dan ketua umum PBNU. Namun untuk Muktamar ke-33 kali ini, Ahwa hanya dipakai untuk memilih rois aam.
"(Sidang Syuriah) Memutuskan bahwa pasal 19 Bab VII tentang cara pemilihan rois aam menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi diterima untuk dilaksanakan di Muktamar ke-33 di Jombang kali ini," kata Wakil Ketua PBNU Kiai Yahya Staquf atau Gus Yahya, sekaligus pimpinan Sidang Pleno, saat jumpa pers di Jombang, Rabu (05/08).
Selanjutnya, Komisi Organisasi juga sudah melaporkan keputusannya dalam sidang pleno yang menegaskan bila sistem Ahwa nanti akan diberlakukan secara serentak pada 2020 sebagai cara untuk memilih rois aam dan ketua umum PBNU. Cara Ahwa tersebut juga akan digunakan dalam pemilihan rois syuriah dan ketua pengurus tingkat PC, PW, dan PCI.
"Ini keputusan Komisi Organisasi. Jadi, ke depan untuk pemilihan rois aam dan ketua umum memakai sistem Ahwa," ujarnya menegaskan.
Panitia Muktamar ke-33 tingkat daerah, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mengapresiasi keputusan Komisi Organisasi NU tersebut. Menurut dia, keputusan komisi tersebut merupakan terobosan baru di NU.
"Ini sejarah baru, rois aam dipilih lagi dengan sistem Ahwa. Kami juga gembira, artinya nanti malam atau besok pagi bisa dilakukan penutupan," terang Gus Ipul.
Sebelumnya, draf sistem Ahwa diusulkan masuk pada Bab VII tata tertib Muktamar. Sistem Ahwa yang masuk dalam Pasal 19 ini rupanya menjadi kontroversial. Sebagian besar Muktamirin menolak sistem tersebut, sementara sebagian lagi mendukung. Bahkan kontrovesi Ahwa sempat memanaskan tensi sidang pleno membahas tata tertib (Tatib), Minggu (02/08) malam.
Karena ketegangan tidak bisa dikendalikan, lalu Rois Aam PBNU Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus memutuskan Pasal 19 tentang Ahwa itu dibahas dalam forum syuriah saja, dan tidak dipakai sebagai cara pemilihan ketua umum. Karena di forum Syuriah juga alot, maka selanjutnya dilakukan voting untuk memilih apakah pemilihan rois aam kali ini menggunakan Ahwa atau tidak. Hasilnya, mayoritas kiai menghendaki Ahwa.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bersama dengan Mutiara, tampak pula sosok putri calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Baca SelengkapnyaCucu Pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy ari; KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRaihanna Zemma dan mantan istri Sahrul Gunawan rayakan ultah bareng, keduanya lahir di tanggal yang sama 28 Januari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen manis sekaligus lucu cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan putrinya sebelum memulai debat.
Baca SelengkapnyaKerangka wanita ini ditemukan berdampingan dengan kerangka seorang pria.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, Letkol Inf. Nur Wahyudi resmi dilantik menjadi menjadi Dansat-81 Kopassus.
Baca SelengkapnyaIstrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menunjuk Chatarina Muliana Girsang sebagai Plt Rektor UNS setelah Jamal Wiwoho mengundurkan diri.
Baca Selengkapnya