Muhammadiyah: Komunisme itu bertentangan dengan agama
Merdeka.com - Ketua Umum Muhammadiyah, Yunahar Ilyas mengatakan, Muhammadiyah tidak memiliki toleransi sedikit pun dengan Marxisme, Komunisme dan PKI. Sebab menurut Yunahar, komunisme itu merupakan ideologi anti terhadap agama, akibat dari sudut pandang ateis yang dijadikan landasan oleh para penganut komunisme.
"Pandangannya, kami sudah tidak kompromi lagi dengan komunisme. Kami sudah pasti menentangnya. Komunisme itu bertentangan dengan agama. Mereka anti benar sama agama," ujar Yunahar saat menjadi pembicara dalam simposium 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi lain' di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (2/6).
Yunahar mengatakan, siapapun yang menganut paham komunisme, sudah pasti anti terhadap agama dan tuhan. Hal ini menurutnya akan secara otomatis membuat para penganut komunisme juga akan anti terhadap aspek-aspek kemanusiaan.
Selain itu, Yunahar juga membandingkan antara komunisme dan Islam, mengenai cita-cita kedua ideologi tersebut dalam membentuk kesejahteraan pada tatanan masyarakat. Walaupun tujuannya sama, namun Yunahar tak setuju dengan cara-cara tak berperikemanusiaan yang kerap dilakukan para penganut ideologi komunisme, demi mencapai tujuannya.
"Kalau kita baca sejarah, komunisme itu menganggap agama sebagai candu. Siapapun yang anti tuhan pasti juga anti pada kemanusiaan. Sejarah membuktikan bahwa bagi komunisme, tidak ada masalah untuk menumpahkan darah demi mencapai tujuan. Mereka menghalalkan segala cara," ujar Yunahar.
"Tapi kalau Islam melihat dua hal dari kita. Yang pertama niat dan kemudian proses. Niat baik itu harus dilakukan dengan proses yang baik pula. Sedangkan hasilnya baru diserahkan kepada Allah swt," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Islam mengajarkan umatnya untuk mencari kepuasan yang bersumber dari pemenuhan kebutuhan spiritual dan moral.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dinilai tak perlu diseret lagi dalam wacana hak angket
Baca SelengkapnyaJika masyarakat telah matang dalam memandang perbedaan, maka dengan kemajemukannya dapat merespons kebutuhan sesama manusia tanpa memandang perbedaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaPerkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca SelengkapnyaUmat muslim dianjurkan untuk terus berdoa memohon perlindungan Allah.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaIkhlas adalah hal yang perlu diterapkan dalam kehidupan muslim sehari-hari.
Baca SelengkapnyaDalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca Selengkapnya