Motornya Ditendang, Dosen UI Babak Belur Terseret 10 Meter

Senin, 20 Maret 2023 19:52 Reporter : Nur Fauziah
Motornya Ditendang, Dosen UI Babak Belur Terseret 10 Meter ilustrasi garis polisi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang dosen Universitas Indonesia (UI) jadi korban tindak penganiayaan pengendara motor. Korban adalah Basari yang kini dirawat intensif di Rumah Sakit UI karena luka di wajah.

Kejadian bermula ketika korban berangkat kerja pada Rabu (15/3). Kemudian di jalan, korban diduga menyenggol pengendara motor lainnya yaitu T. Keduanya kemudian cekcok.

Karena T kesal, lalu dia menendang motor korban hingga korban tersungkur di depan Pospol Tol Kukusan Jalan H.M Usman Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok.

“Korban hendak berangkat kerja sekitar pukul 09.00 WIB. Terjadi perselisihan di jalan. Korban mendahului pelaku dan pelaku merasa terserempet,” kata Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Ahmad Fuady, Senin (20/3).

2 dari 3 halaman

Kejadian tersebut baru dilaporkan pada Jumat (17/3). Setelah menerima laporan kemudian dilakukan pendalaman. Saat kejadian, korban langsung dibantu warga untuk dibawa ke RS.

Polisi berhasil mengamankan terduga pelaku penendang dosen Universitas Indonesia (UI) yang mengalami luka parah di wajah. Pelaku adalah T (41) warga Depok.

Dari penuturan pelaku, dirinya tidak terima karena diserempet korban. Pelaku berusaha mengejar korban untuk ditegur dan diingatkan, di sana terjadi perselisihan di jalan.

“Kemudian korban diberhentikan oleh pelaku tidak mau, pelaku mengejar dan ditendang," ujarnya.

Pelaku hanya sekali menendang motor korban. Namun korban terseret hingga 10 meter.

"Saat itu korban ditolong warga dan dilarikan ke rumah sakit,” ungkap Fuady.

3 dari 3 halaman

Dia menegaskan, pihaknya tidak menolerir tindakan premanisme di jalan. Hal ini menjadi atensi pihaknya karena tindakan pelaku membahayakan pengendara motor.

"Ini bisa mengancam nyawa, karena posisi korban berada di kendaraan, ditendang dan jatuh, ini sangat membahayakan," terangnya.

Tindakan tersebut kata dia harus ditindak tegas dan dilakukan upaya penegakan hukum agar tidak ada lagi masyarakat yang mengambil tindakan di luar hukum.

"Terutama aksi-aksi premanisme di jalan dengan melakukan penganiayaan terhadap korban di jalan raya," pungkasnya. [fik]

Baca juga:
Potret Kebersamaan Syabda Perkasa Belawa dan Ibunda, Penuh Kenangan
Kecelakaan yang Tewaskan Syabda Perkasa Diduga karena Sopir Camry Mengantuk
Selain Syabda Perkasa, Satu Orang juga Meninggal dan Tiga Terluka dalam Kecelakaan
Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan Atlet Bulu Tangkis Syabda Perkasa
Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang Menewaskan Dua Orang

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini