Menteri Tjahjo sebut kerusuhan Tolikara tidak terkait SARA
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan insiden kerusuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, bukan disebabkan isu terkait suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
"(Insiden) Tolikara bukan isu SARA, namun lebih merupakan luapan sekelompok anggota masyarakat yang kesal dan emosional," kata Tjahjo seperti dikutip Antara, Senin (20/7).
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat lintas agama di Tolikara untuk gotong royong membangun kembali Mushala yang terbakar akibat kerusuhan antarkelompok pada Jumat (17/7).
"Itu bisa sebagai bukti bahwa toleransi masyarakat di Tolikara sangat baik, dan bahkan yang terbaik," katanya.
Senin (20/7), Tjahjo bertolak ke Papua untuk kemudian menuju Kabupaten Tolikara guna menggelar dialog pascainsiden kerusuhan di Karubaga pada Hari Raya Idul Fitri, dengan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompida) setempat, para pemuka agama serta tokoh masyarakat.
Dia juga akan memberikan bantuan untuk proses pembangunan Masjid sebagai ganti Mushala yang ikut terbakar dalam insiden tersebut.
Sebelumnya, Tjahjo Kumolo mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Tolikara dan sekitarnya, untuk tidak terpancing emosi pascakerusuhan yang terjadi pada Hari Raya Idul Fitri 1436 H.
"Masyarakat tidak perlu emosi dan terpancing situasi, waspada terhadap adanya provokator. Kemendagri yakin aparat keamanan mampu mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan baik," kata Tjahjo.
Dia menjelaskan jajaran kesatuan bangsa dan politik seluruh Indonesia terus berkoordinasi dengan aparat intelijen dan keamanan setempat terkait penanggulangan konflik di salah satu kabupaten di Papua tersebut.
Kemendagri segera mengirimkan radiogram yang berisi petunjuk penanganan konflik lokal kepada jajaran Kesbangpol di seluruh Indonesia.
"Saya yakin jajaran Kesbangpol mampu meningkatkan koordinasi antaraparat intelijen baik di pusat maupun di daerah-daerah 'sumbu pendek'," ujarnya.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaPelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaAtikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, rakyat bukanlah seekor ayam. Masyarakat bisa menentukan sendiri suaranya hingga nasibnya ke depan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnya