Merdeka.com - Belakangan ini air keras kerap disalahgunakan. Malahan bahan kimia berbahaya itu saat ini banyak dipakai untuk menyakiti orang lain.

Contohnya, baru-baru ini seorang pelajar SMK Budi Utomo, RN alias Tompel (18), menyiramkan air keras ke penumpang bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol dengan alasan balas dendam. Akibatnya 13 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Tak hanya itu, perbuatan yang sama juga dilakukan oleh Riki Halim Levin (23). Dia tega menyiramkan air keras ke mantan kekasihnya, Lynia Davega (19). Akibatnya korban mengalami luka di bagian wajah, dada sebelah kanan, kedua tangan, paha kanan, dan tungkai kaki kanan.

Merdeka.com mencoba menelusuri tempat-tempat yang disinyalir menjadi tempat penjualan bebas air keras. Beberapa toko seperti Toko Inti Kimia di Jalan Jatinegara Barat, Toko Mulia di Jalan Jatinegara Timur dan Toko Anugerah Kimia di Kampung Melayu.

Menariknya, semua toko tersebut kebanyakan tak paham betul tentang guna air keras yang dijual. Tak banyak keterangan yang didapat ketika mengorek informasi tentang manfaat air keras tersebut.

Harga yang dijual pun bermacam-macam, tergantung dari jenis apa air kerasnya. Dengan merogoh kocek Rp 8.000, kita sudah bisa membeli air keras.

Di Toko Anugerah Kimia dan Toko Mulia, para pemilik toko enggan menjelaskan tentang detail kegunaan air keras yang mereka jual. Dari Toko Anugerah, hanya karyawannya saja yang mau menjelaskan macam-macam jenis air keras yang dijual disana.

"Ada HCL, ini kalau kena tangan bisa gatal-gatal mas. Kalau ini HF, Hydro Florid Acid, khusus bisa untuk kaca, bahaya kalau ini, kena tangan bisa kemakan itu daging. Ada juga ini H2O2, air keras khusus kayu," ujar salah satu karyawan toko, Selasa (8/10).

Sedangkan di Toko Inti Kimia, sang pemilik toko yang ketika itu sedang melayani pembeli, mengaku bahwa saat ini dia tak lagi menjual air keras. Dia mengatakan bahwa tokonya dulu menjual air keras, namun saat ini hanya menjual alat-alat sablon standar.

"Nggak ada air keras, sekarang udah enggak. Toko cuma jual alat-alat sablon," kata pemilik toko yang sudah tampak tua ini dengan nada mengusir.