Mendagri Tjahjo: Kepulauan Riau pintu masuk narkoba dan jihad

Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melantik Nurmantyo menjadi Penjabat Gubernur Kepulauan Riau, menggantikan Agung Mulyana yang akan memasuki masa pensiun. Mantan Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan Hubungan antar lembaga Kementerian Dalam Negeri ini akan memimpin Kepulauan Riau hingga terpilih Gubernur definitif.

"Saya kira pelantikan penjabat ini, agar tidak ada yang melanggar hukum. Karena nantinya juga pelantikan serentak Gubernur dari hasil pilkada serentak itu di bulan Januari," katanya di Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Tanjung Pinang, Rabu (30/12).

Mendagri mengingatkan beratnya tugas memimpin Kepulauan Riau. Salah satunya karena posisi Kepulauan Riau yang sangat strategis sekaligus rawan. Salah satunya karena berbatasan langsung dengan negara lain. Banyak jalur yang digunakan warga negara asing sebagai pintu masuk ke Indonesia. Ini cukup berbahaya jika dikaitkan dengan peredaran narkoba.

"Karena ‎dari kesekian puluh jalur tikus, kepulauan Riau menjadi pusat keluar masuknya narkoba dan orang asing yang ke Indonesia. Jadi mutlak kinerja Penjabat Gubernur harus bersinergi dengan kepolisian, mata-mata TNI, BIN untuk menjaga dan mendeteksi dini masuknya penyusup ke Indonesia," ‎tutur politisi PDI Perjuangan ini.

Tidak hanya sebagai jalur perdagangan narkoba, Kepulauan Riau juga berpotensi dijadikan pintu masuk para jihadis. "Indonesia itu masuk wilayah strategis Jihad selain di Timur Tengah. Bahkan Jihad di Poso itu ternyata pintu masuknya dari Kepulauan Riau. Untuk itu koordinasi harus dijaga dengan solid bersama TNI, Kepolisian dan BIN," tutupnya.