Mendagri Kritik Cara Provinsi Jambi Tangani Covid-19

Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Kepada Satuan Gugus Tugas di Provinsi Jambi. Dalam kesempatan tersebut, Tito menyampaikan beberapa hal terkait penanganan persebaran Covid-19 dan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 saat pandemi.

Selain itu, Tito juga menyoroti penanganan Jambi dalam usaha mengidentifikasi jumlah persebaran Covid-19 di Jambi.

"Jambi saya kira perlu introspeksi. Karena jumlah testing rendah. Jumlah spesimen dari Mei sampai Agustus dibanding dengan jumlah penduduk 3 juta lebih, kemudian per satu juta penduduk di minggu terakhir 76, rendah. Harus ada kemampuan lab sendiri," ujar Tito di rakor Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Kepada Satuan Gugus Tugas di Provinsi Jambi (8/26).

Selain itu Tito juga sering kali menyampaikan apresiasinya terhadap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat lantaran memiliki sistem tes Covid-19 yang baik dan dapat menjangkau jumlah masyarakat banyak walau hanya memiliki 1 lab. Tito menyampaikan cara Sumatera Barat adalah dengan menerapkan cara ala 'warung Padang' yaitu dengan memberikan insentif sebesar Rp25.000,00 pada setiap sampel yang dibawa petugasnya.

Dengan begitu, para petugas secara agresif mencari sampel dan hal ini membuat Sumatera Barat dapat mengendalikan persebarannya sehingga tingkat fatalitas kematian relatif rendah.

"Jambi memang good news-nya tingkat kematian relative rendah. Kalau saya tidak salah, tidak sampai 10. Ya 5. Pertanyaannya adalah apakah 5 itu betul-betul karena Covid atau ada yang sebenarnya meninggal karena Covid tetapi enggak dites," kata Tito, Rabu (26/8).

Oleh karena itu, kata Tito, perlu dilihat data dinas pemakaman di setiap kabupaten kota. "Apakah terjadi grafik peningkatan yang tinggi? Ada enggak misalnya, mohon maaf, yang wafat itu misalnya katakanlah 50, tiba-tiba menjadi 200," katanya.

"Bisa saja terjadi itu meninggalnya karena di-trigger Covid, tetapi karena penyakit komorbidnya (penyakit bawaan), memang orangnya punya penyakit jantung, penyakit A dan B dianggap dia meninggal karena itu. Padahal trigger-nya adalah Covid. Ini yang perlu didalami betul supaya kita aman," imbuhnya.

Menurut Tito, melakukan tes Covid-19 pada jumlah masyarakat banyak merupakan hal penting. Karena dari hasil tes tersebut pemerintah dapat kemudian mengetahui gambaran yang lebih pasti terkait persebaran Covid-19 di daerah tersebut.

Realisasi Belanja Rendah

Selain itu, Tito juga mengomentari bahwa realisasi belanja yang dilakukan pemerintah Jambi masih mengkhawatirkan karena berada di posisi 3 terendah dari urutan provinsi dan berada di bawah rata-rata. Tito meminta agar Gubernur Jambi dan jajarannya segera merealisasikan anggaran sehingga uang dapat beredar dan menjadi stimulan bagi ekonomi masyarakat untuk bangkit.

Meski demikian, pada tingkat Kabupaten/ Kota, Jambi memiliki posisi yang cukup tinggi pada data pendapatan. Tito juga menyampaikan apresiasinya bagi beberapa Bupati dan Wali Kota yang daerahnya memiliki pendapatan tinggi.

Tito berpesan agar pemerintah Jambi bisa segera merealisasikan anggaran belanjanya agar uang yang beredar di masyarakat dari pemerintah banyak dan dapat mendorong ekonomi masyarakat. Meski begitu, Tito juga mengingatkan agar pemerintah tetap waspada dan memperhatikan persebaran Covid-19 walau tetap harus mengejar realisasi anggaran belanja daerah.

Selain itu, Tito menyampaikan prinsip yang disampaikan presiden terkait pelaksanaan belanja, yaitu dengan membuat program-program yang langsung menyentuh masyarakat agar daya beli masyarakat bertambah dan dapat memutar laju ekonomi.

"Prinsip yang disampaikan presiden, dalam melaksanakan belanja betul-betul delivered bukan hanya send. Maksudnya jangan hanya membelanjakan supaya habis. Tetapi dia harus tepat sasaran. Terutama dia program-program yang untuk memperkuat ekonomi rumah tangga. Ekonomi rumah tangga, UMKM, Mikro, dan Ultra Mikro. Karena itulah tulang punggung ekonomi kita," katanya.

Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jambi Fachrori Umar dan disiarkan secara langsung melalui akun Youtube Kemendagri RI.

Reporter magang: Maria Brigitta Jennifer