Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membaca Pesan Tersirat Jenderal Dudung Prajurit TNI Jangan Mudah Terprovokasi

Membaca Pesan Tersirat Jenderal Dudung Prajurit TNI Jangan Mudah Terprovokasi Kasad Jenderal Dudung Abdurachman. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Persoalan konflik anggota TNI dan Polri kerap kali menjadi masalah klasik yang tak kunjung selesai. Meskipun pelbagai upaya telah dilakukan TNI dan Polri, namun anggota di lapangan dari dua instansi tersebut masih sering kali terlibat konflik berujung kericuhan.

Bahkan agar tetap menjaga soliditas kedua instansi tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman secara tegas meminta seluruh prajurit waspada atas segala provokasi yang mencoba memecah bela soliditas TNI-Polri. Salah satunya dengan menghembuskan isu kesenjangan sosial antara dua lembaga tersebut.

Dudung melihat dinamika sosial di masyarakat sekarang, upaya melemahkan negara kerap diwujudkan dengan membenturkan TNI dan Polri. Untuk itu, Kasad meminta prajuritnya untuk bijak dan tak mudah terpancing isu tersebut.

"Isu-isu semacam itu sangatlah tidak benar. TNI dan Polri sudah punya tupoksinya masing-masing. Jadi kita jangan mudah untuk terprovokasi dengan hal-hal seperti itu," kata Dudung saat berikan arahan kepada prajurit Yonif 433/Julu Siri dan keluarganya, di Markas Yonif PR 433/JS/3/Kostrad, Maros, Sulawesi Selatan, Senin (8/5).

Memaknai Pesan Jenderal Dudung

Direktur Eksekutif Institute for Security & Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menilai arahan tersebut hal wajar disampaikan seorang Kasad selaku pembina kekuatan dan penjaga moril personel.

"Jadi saya kira arahan Kasad itu bersifat normatif yang memang patut dan harus selalu disampaikan diingatkan prajurit," kata Fahmi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (10/5).

Sementara terkait isu kesenjangan sosial, Fahmi melihat persoalan itu bukan secara langsung ada pihak yang memprovokasi. Namun, prajurit TNI bisa memiliki persepsi buruk kepada anggota polisi seiring kasus yang memperberuk citra.

"Kita tahu Polri kan punya masalahnya sendiri dan kita tahu ada beberapa kasus yang tempo hari turut memperburuk Institusi Polri. Nah anggota TNI yang di lapangan itu kan tidak terlepas dari masyarakat mereka berbaur berinteraksi dengan masyarakat," kata dia.

"Yang artinya dia juga sulit untuk terlepas dari persepsi yang menganggap polisi itu buruk. Nah ketika terjadi perselisihan ya yang mungkin itu sepele. Namun karena persepsi itu yang menjadi provokasi," tambahnya.

Oleh karena itu, Fahmi menyarankan selain dari pihak TNI yang mengingatkan jajarannya agar tidak mudah terprovokasi. Pihak, Polri pun harus mengingatkan jajarannya untuk menjaga sikap dan perilaku pergaulan di tengah masyarakat.

"Selain Kasad mengingatkan agar prajurit tidak terprovokasi. Nah dari Polri juga harus sadar bahwa mereka harus berhati-hati menjaga sikap perilaku dan terutama pergaulan di tengah masyarakat agar tidak memicu persoalan di masyarakat," tuturnya.

Sebab, kata Fahmi, para prajurit TNI merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat. Mereka turut berbaur sehingga tak menutup kemungkinan persepsi buruk terhadap polisi yang berkembang di masyarakat turut memprovokasi para prajurit TNI.

Salah satunya, Fahmi juga menyinggung pamer kemewahan yang ditampilkan keluarga dari anggota Polri. Dimana, hal tersebut bisa menimbulkan kecemburuan atas kesenjangan sosial diantara dua instansi.

"Ya selama polisi berbuat provokatif misalkan pangkat sama yang satu naik mobil yang satu jalan kaki kan gitu. Ya itukan secara tidak langsung tetap terprovokasi, TNI harus tetap menahan diri. Kedua polisi juga tidak provokasi dalam artian memancing kecemburuan dengan menunjukan tingkat kesejahteraan yang berbeda tadi," bebernya.

Kondisi di Lapangan

Padahal, Fahmi memandang kesolidan personel TNI-Polri di lapangan sebenarnya tidak ada masalah. Karena mereka bisa saling berkolaborasi ketika menjalankan tugas dinas bersama-sama.

"Secara umum harmonis. mereka kalau ada penugasan bisa bareng. Hanya tadi itu ada bangunan persepsi perasaan. Karena selama penugasan tidak ada yang tidak harmonis," ujarnya.

Sedangkan, ia mengatakan masalah gesekan antar anggota TNI-Polri bisa terjadi. Karena adanya faktor, tidak saling kenal antar anggota, sampai jarang adanya interaksi sesama anggota.

"Seperti yang kemarin di Jeneponto percekcokan di warung makan entah apa. Itu yang jadi masalah. Artinya ketika mereka diluartugas tidak saling kenal atau minim interaksi, nah persepsi (negatif) yang muncul terkait profil Polri ini yang bisa memprovokasi mereka," kata dia

Oleh sebab itu, Fahmi menyarankan agar kedua instansi TNI-Polri dari pusat sampai daerah bisa melakukan sebuah kegiatan tidak hanya lingkup tugas kedinasan, melainkan acara di luar dinas untuk saling berbaur.

"Interaksi justru di luar kedinasan, misalnya olahraga bersama kompetisi olahraga bersama bukan TNI mengadu dengan Polri. Tapi dua tim dibaurkan antara Polri dan TNI mereka berkompetisi jadi membiasakan mereka melakukan," kata dia.

Arahan Kasad

Sebelumnya, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan seluruh prajurit waspada atas segala provokasi yang mencoba memecah bela soliditas TNI-Polri. Salah satunya dengan menghembuskan isu kesenjangan sosial antara dua lembaga tersebut.

"Banyak pihak-pihak yang menghembuskan isu kesenjangan sosial antara TNI-Polri," kata Dudung saat berikan arahan kepada prajurit Yonif 433/Julu Siri dan keluarganya, di Markas Yonif PR 433/JS/3/Kostrad, Maros, Sulawesi Selatan, Senin (8/5).

Dudung menilai melihat dinamika sosial di masyarakat sekarang, upaya melemahkan negara kerap diwujudkan dengan membenturkan TNI dan Polri. Untuk itu, Kasad meminta prajuritnya untuk bijak dan tak mudah terpancing isu tersebut.

"Isu-isu semacam itu sangatlah tidak benar. TNI dan Polri sudah punya tupoksinya masing-masing. Jadi kita jangan mudah untuk terprovokasi dengan hal-hal seperti itu," tegas Dudung.

Lebih lanjut, Dudung mengingatkan, keluarga dari prajurit Yonif 433/JS/3/Kostrad untuk menjaga kehormatan diri, kehormatan satuan, serta mendoakan keselamatan para prajurit yang bertugas ke Papua.

"Para istri doakan suaminya yang bertugas, juga doakan seluruh prajurit agar selamat dan berhasil dalam penugasannya. Tugas operasi merupakan panggilan tugas negara yang juga merupakan suatu kehormatan bagi prajurit," imbuhnya.

Dudung menekankan kepada prajurit TNI jangan sampai melakukan pelanggaran sekecil apapun, selalu menjaga kewaspadaan di daerah operasi. Sehingga tugas dapat dijalankan dengan aman, selamat dan berhasil.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024
Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024

Kasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.

Baca Selengkapnya
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jenderal TNI AD Bilang Begini Usai Peristiwa Pengeroyokan Akibat Knalpot Brong
Jenderal TNI AD Bilang Begini Usai Peristiwa Pengeroyokan Akibat Knalpot Brong

Dengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

Baca Selengkapnya
Bukan TNI Polri, Ini adalah Garda Terdepan yang Mengawal KPU di Tahun Pemilu
Bukan TNI Polri, Ini adalah Garda Terdepan yang Mengawal KPU di Tahun Pemilu

Bukan TNI dan Polri, ini adalah satuan yang menjadi garda terdepan dalam mengawal KPu di tahun pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI ini Bangga Anaknya jadi Polisi, Saking Bahagianya Seragam Sang Putra Dijaga di Bawah Pohon
Prajurit TNI ini Bangga Anaknya jadi Polisi, Saking Bahagianya Seragam Sang Putra Dijaga di Bawah Pohon

Seorang prajurit TNI AD bangga saat menghadiri pelantikan putranya menjadi anggota Polri, ia sampai menjaga seragam sang anak sambil duduk di bawah pohon.

Baca Selengkapnya
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan

Baca Selengkapnya