Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melihat Ogoh-Ogoh Bertema Covid-19, Berbahan Masker dan Arang Senilai Rp20 Juta

Melihat Ogoh-Ogoh Bertema Covid-19, Berbahan Masker dan Arang Senilai Rp20 Juta Ogoh-Ogoh Berbahan Masker dan Arang. Moh Kadafi

Merdeka.com - Sebuah Ogoh-ogoh dengan tinggi sekitar 4,5 meter hasil karya kelompok pemuda, ST Tunas Muda, Banjar Dukuh Mertajati, Desa Pakraman Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali, menjadi tontonan masyarakat.

Ogoh-ogoh tersebut dipajang di halaman Banjar Dukuh Mertajati. Ogoh-ogoh itu mengambil judul atau tema Gerubuk yang artinya adalah kekacauan dalam situasi Pandemi Covid-19.

"Judulnya adalah Gerubuk (yang artinya) situasi kacau," kata Pageh Wedhanta (23) selaku arsitektur Ogoh-ogoh ST Tunas Muda Banjar Dukuh Mertajati, saat ditemui, Senin (28/2).

Konsep Diambil dari Kegelisahan dan Keresahan Hadapi Covid-19

ogoh ogoh berbahan masker dan arang

Moh Kadafi

Dia menerangkan bahwa untuk konsep Ogoh-ogoh ini diambil dari keresahan dan kegelisahan menghadapi Pandemi Covid-19. Hal itu digambarkan lewat empat tangan Ogoh-ogoh yang membawa alat dan mempresentasikan empat sektor yang lumpuh akibat Pandemi Covid-19.

Empat sektor itu, pertama kegiatan keagamaan yang dibatasi. Lalu, sektor lainnya seperti nelayan di laut, pertanian, pendidikan dan kesehatan yang juga terkena imbas Covid-19.

"Jadi Ogoh-ogoh ini, kami buat sebuah figur dalam beberapa tangan tambahan yang masing-masing membawa alat sebagai perwakilan dari sektor-sektor yang lumpuh pada masa pandemi," ujarnya.

"Di antaranya, ada alat genta atau bajra sebagai perwakilan dari sektor kegiatan keagamaan, ada alat pancing sebagai sektor laut, ada cangkul sebagai sektor pertanian, dan ada suntikan sebagai kesehatan dan ada lontar sebagai sektor pendidikan," ungkapnya.

Selain itu juga ada rantai di Ogoh-ogoh tersebut yang ditafsirkan sebagai belenggu terbatasnya kegiatan masyarakat selama Pandemi Covid-19. "Jadi, di Ogoh-ogoh ini ada rantai, kami gambarkan sebagai terbelenggunya, terbatasnya pergerakan kami pada saat pandemi ini," jelasnya.

Berbahan Ramah Lingkungan

perajin ogoh ogoh dari masker dan arang

Moh Kadafi

 

Namun, menariknya Ogoh-ogoh ini rupanya dibuat dengan bahan ramah lingkungan. Selain bahannya, dari ranting kayu, bambu, koran bekas, sekam, arang dan masker. Sementara, untuk cat hitam ditubuh Ogoh-ogoh 90 persen dari warna arang hitam dan juga dari masker.

"Kami menggunakan arang sebagai gambaran bahwa pada masa pandemi ini, semua sektor-sektor kehidupan bisa dibilang hampir terbakar hangus dengan nuansa gelap sebagai simbol duka," ujarnya.

"Kemudian, ada masker dan masker ini kami angkat sebagai edukasi bagaimana kita lihat kalau dari sisi positifnya masker ini pada saat ini bisa mencegah penularan virus itu sendiri. Tapi, kalau kita lihat dari sisi negatifnya masker ini justru menimbulkan masalah baru terhadap lingkungan seperti limbah masker yang susah untuk terurai," ujarnya.

Gunakan Masker Baru

Ia juga menyatakan, untuk bahan masker mereka menggunakan masker baru sebanyak satu kardus atau ribuan pcs dan sekitar 10 kilogram arang hitam untuk mewarnai tubuh Ogoh-ogoh tersebut.

"Untuk masker ini sendiri konsep dari awal kami mencoba menggunakan dari bekas. Cuman, karena minim sekali pengetahuan kami bagaimana mengelola masker bekas ke bersih. Jadi, untuk sementara kami menggunakan masker baru," jelasnya.

Ia juga menyampaikan, untuk pembuatan Ogoh-ogoh itu sudah dimulai sekitar pertengahan Januari 2022 lalu dengan biaya mencapai sekitar Rp20 juta.

Selain itu, Ogoh-ogoh tersebut dilakukan pengarakan pada rangkaian malam pengerupukan di area banjar atau lingkungan desa masing-masing sebanyak 20 orang dengan menaati protokol kesehatan.

"Harapan kami walaupun kita terpuruk pada saat ini, kedepannya para pemuda ini mampu menunjukkan semangat baru dalam berkarya dan menjaga tradisi dan budaya. Pengarakannya di wilayah Banjar masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan," tutup dia.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Ditangkap
Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Ditangkap

Penyidik masih memeriksa pelaku guna mendalami relasi dengankorban serta motif pembunuhan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'
Sering Mengurusi ODGJ, Potret Semringah Polisi Baik Saat Liburan Bersama Keluarga 'Adem Banget Mendekat Air Terjun'

Purnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri

Baca Selengkapnya
Heboh, Emak-emak Kompak Pakai Mukena Motif Macan Tutul Saat Salat Tarawih
Heboh, Emak-emak Kompak Pakai Mukena Motif Macan Tutul Saat Salat Tarawih

jemaah wanita terlihat mengenakan mukena dengan motif macan tutul yang mencolok.

Baca Selengkapnya
Ojol di Makassar Disiram Air Keras, Ini Motifnya
Ojol di Makassar Disiram Air Keras, Ini Motifnya

Pelaku ditangkap di rumahnya di Jalan Sinassara, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.

Baca Selengkapnya
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya